Kuala Lumpur, Ibu Kota dengan Jumlah Gedung Tertinggi Terbanyak di Asia Tenggara

Akun instagram @seasiaig dalam sebuah rilisnya minggu lalu membuat daftar 11 kota di Asia Tenggara yang mempunyai banyak gedung tinggi dan pencakar langit. Hasilnya? Peringkat pertama diduduki oleh Kuala Lumpur di Malaysia, dengan 715 gedung, kedua adalah Bangkok (685), Singapura (538), dan Manila (497). Bagaimana dengan Jakarta? Ada di peringkat lima dengan 468 gedung.

@seasiag

Keberhasilan Kuala Lumpur menjadi kota dengan gedung tinggi terbanyak di Asia Tenggara sebenarnya tidak lepas dari menggeliatnya pembangunan di ibu kota Malaysia itu pada masa Mahatthir Mohammad menjadi perdana menteri.

Sosok inilah yang dianggap memajukan Malaysia selama 23 tahun berkuasa dengan menggenjot ekspor kelapa sawit dan timah, serta mencitrakan diri Malaysia sebagai salah satu negara Islam berciri khas Melayu sehingga banyak investor asing terutama dari Timur Tengah datang untuk berinvestasi dan meminjamkan uang.
Banyaknya gedung pencakar langit di Kuala Lumpur tentu semakin menambah daya tarik pariwisata terutama bagi mereka yang berasal dari luar Malaysia. Kuala Lumpur pun menjadi ibu kota yang semakin modern di Asia. Apalagi salah satu gedung pencakar langit itu adalah Menara Kembar Petronas yang pernah menjadi salah satu gedung tertinggi di Asia dan dunia pada kurun waktu 1998 hingga 2004.

Tentu saja keberadaan Kuala Lumpur seperti sekarang bukanlah yang hal bisa dibayangkan sebelumnya ketika pada dekade 1850-an, beberapa buruh Cina yang diupah oleh penguasa tempat Kuala Lumpur dibangun, Abdullah, membuka sebuah tambang timah baru di sekitaran Sungai Gombak, Selangor. Karena sungai itu berlumpur ia kemudian akrab disebut sebagai sungai lumpur. Keberadaan para penambang timah yang tinggal di sekitaran sungai itu membuat tempat tinggal mereka disebut sebagai pangkalan lumpur.

Mengingat lokasi Sungai Gombak berlokasi dan bertemu dengan Sungai Klang sehingga hal demikian dinamakan kuala, dan sungai Gombak yang berlumpur, akhirnya dari sinilah nama Kuala Lumpur mulai ada hingga sekarang.

Awalnya Kuala Lumpur hanyalah sebuah permukiman orang-orang Cina yang menambang timah serta kemudian beranak-pinak. Penguasa pertama di kawasan ini adalah seorang kapitan Cina bernama Hew Siew. Awal-awal keberadaannya, Kuala Lumpur menjadi saksi konflik perang saudara yang terjadi antara para penguasa Selangor, Abdullah bin Djafar dan Sulaiman bin Mahdi dari 1867 hingga 1874. Selain itu, Kuala Lumpur diserang wabah penyakit dan banjir.

Reformasi Kuala Lumpur dimulai saat Yap Ah Loy memimpin permukiman ini. Ia mulai membenahi Kuala Lumpur menjadi sebuah kota. Karena letaknya yang strategis membuat Kuala Lumpur pada 1880 menjadi ibu kota Selangor menggantikan Klang. Status ini pun bertahan hingga 1978 kala Shah Alam dijadikan sebagai ibu kota baru Selangor.

Sebagai sebuah ibu kota kawasan yang strategis, Kuala Lumpur menjadi kawasan yang kosmopolitan. Berbagai bangsa datang dan bercampur-baur di kota ini. Letaknya yang juga dekat dengan laut membuat Kuala Lumpur mudah untuk dikunjungi.
Ketika Perang Dunia II berkobar di Pasifik, Kuala Lumpur pun tak luput dari sasaran tentara Jepang yang menguasai kota ini dari 11 Januari 1942 hingga 15 Oktober 1945. Penguasaan Kuala Lumpur sebagai bagian dari kampanye untuk menguasai Singapura dan Indonesia.

Selepas perang, Kuala Lumpur menjadi saksi Malaysia lepas dari Inggris pada 31 Agustus 1957, dengan mendeklarasikan kemerdekaan di Dataran Merdeka, salah satu objek wisata yang terkenal di Kuala Lumpur. Dan pada 1963, Kuala Lumpur ditetapkan sebagai ibu kota Malaysia hingga sekarang.

Sebagai sebuah ibu kota yang berisi tiga ras besar di Malaysia, Melayu, Cina, dan India, membuat Kuala Lumpur tidak bisa lepas dari gesekan-gesekan antarras seperti yang terjadi pada 13 Mei 1969 saat terjadi kerusuhan besar yang melibatkan orang Melayu dan Cina. Konflik antarras inilah yang kemudian membuat pemerintah Malaysia perlu berpikir ulang tentang hak-hak utama orang Melayu sebagai penguasa utama tanah Melayu. Mulailah semenjak itu orang-orang Melayu diberikan hak utama dan istimewa terutama dalam politik dan perdagangan.

Kuala Lumpur atau KL merupakan salah satu wilayah federal yang ada di Malaysia. Status federal Kuala Lumpur didapat pada 1978, yang menjadikannya berpisah dari Selangor. Sebagai sebuah ibu kota yang masih terbilang muda dari ibu-ibu kota lainnya di Asia Tenggara, tentu harus ada yang membuat ibu kota ini semakin menarik turis dan investor. Maka dibangunlah banyak gedung pencakar langit, infrastruktur dibenahi, dan pembangunan transportasi massal cepat seperti Rapid KL, KL Monorail, KTM Komuter, Sunway BRT, dan yang terakhir adalah MRT Malaysia. Tentu saja pembangunan itu juga disertai dengan ciri khas Melayu.

Utusan

Dengan luas 243.65 kilometer persegi, dan dengan jumlah orang yang berada di dalamnya hingga 1.63 juta jiwa membuat Kuala Lumpur sebagai kota terpadat di Lembah Klang dan sekitarnya. Wilayah megapolitan Kuala Lumpur termasuk yang terbesar di Asia Tenggara. Sebagai ibu kota, Kuala Lumpur juga menikmati status sebagai tujuan wisata. Tercatat ada banyak tempat wisata di sana seperti Menara Petronas, Dataran Merdeka, Taman KLCC, dan Batu Caves yang letaknya sebenarnya berada di Selangor.

Keberadaan Kuala Lumpur sebagai tempat pariwisata juga didukung oleh transportasi massal yang terpadu serta bandara udara internasional yang mumpuni, yaitu Kuala Lumpur International Airport atau KLIA. Apalagi di dalam KLIA juga ada transportasi kereta bandara.

Melihat dari letaknya dan situasinya yang demikian membuat Kuala Lumpur selalu menjadi penyelenggara tetap Moto GP di Sepang, dan kota ini juga beberapa kali menjadi tuan rumah SEA Games serta pernah menjadi tuan rumah olahraga persemakmuran pada 1998.

Kini dengan status sebagai ibu kota di Asia Tenggara dengan jumlah gedung tertinggi terbanyak tentu akan membuat Kuala Lumpur semakin menjadi tujuan pariwisata populer terutama bagi orang Indonesia.

Share this post