-->

Ho Chi Minh: Bapak Bangsa Penyatu Vietnam


Namanya sangat dikenal baik di seluruh penjuru Vietnam. Wajahnya pun menghiasi mata uang negara itu, Dong. Dia dianggap sebagai bapak spritualis Vietnam di samping sebagai bapak bangsa. Dialah Ho Chi Minh.


Mendengar nama Ho Chi Minh, memang tak bisa lepas dari Vietnam, sebuah negara di utara Asia Tenggara yang berbentuk republik sosialis demokratik itu. Ho Chi Minh memang merupakan pemimpin sebuah bangsa yang masa lalunya selalu bersinggungan dengan Cina, tetangga Vietnam di utara. Dialah presiden pertama negara itu kala Vietnam memproklamirkan kemerdekaannya pada 2 September 1945 dari penjajahan Prancis yang dimulai sejak akhir abad ke-19. Kala itu Vietnam masih terbagi dua, utara dan selatan. Hal ini sesuai dengan perjanjian Posdam pada September 1945. Proklamasi kemerdekaan yang diumumkan Ho Chi Minh dengan mengutip Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat bukan berarti segalanya berakhir. Tapi, di sinilah segalanya berawal. Vietnam harus menghadapi kembali Prancis dan kemudian Amerika Serikat. Kehadiran kedua kekuatan asing itu memicu Perang Indochina yang berlangsung pasca 1946 hingga 1975.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEje3mzCjIbXfZ6lvFfYZPAyCJuEbLdICdVKSE7L8KCPeuOiTaJnW-NFfqNZESR0T_GltAnlzw6wnw7nO-9nX06bhXVLBxXXWaburaWbB27kHqz0OwcJAolF95SmvbsVnqIWQgPG1glrn9w-/s1600/HO+CHI+MINH.jpg
arie-widodo.blogspot.com


Ho Chi Minh merupakan salah satu tokoh nasionalis Vietnam paling berpengaruh. Lahir pada 19 Mei 1890 di Desa Hoang Thru, Provinsi Nghe Tinh, Vietnam Tengah. Provinsi ini merupakan provinsi paling gersang dan kering di Vietnam. Karakter lingkungan yang demikian menyebabkan Ho Chi Minh, yang mempunyai nama lahir Nguyen Sinh Cung memiliki karakter untuk melawan dan memberontak terhadap kolonialisme Prancis di Vietnam. Anak dari seorang guru konfisius ini pada masa mudanya pernah terlibat demonstrasi bersama para petani menentang kenaikan harga. Demonstrasi itu gagal dan memakan korban, tetapi Ho berhasil melarikan diri menghindari kejaran polisi. Ia yang terlibat itu dikeluarkan dari sekolahnya dan memulai petualangannya di sejumlah negara, terutama negara Barat.

Negara Barat pertama yang dikunjungi dan ditinggalinya adalah Inggris. Di "negeri albion" itu Ho Chi Minh bekerja sebagai pembersih salju pada siang hari. Dan malam harinya, ia bekerja sebagai pembantu koki di sebuah restoran. Di Inggris ia kemudian ikut dalam sebuah gerakan menuntut kemerdekaan Irlandia dari Inggris. Namun, akibat Perang Dunia I ia meninggalkan negara tersebut dan melanjutkan perjalanan ke Amerika Serikat. Di "negeri Paman Sam" inilah ia melihat penindasan antar-ras yang dilakukan Ku Klux Klan terhadap orang-orang kulit hitam di Harlem. Penindasan seperti itu sangat dihormati di AS. Lantas Ho tidak menyukainya. Ia kemudian memutuskan pindah ke Prancis dan bekerja di sebuah pabrik. Prancis menjadi negeri yang sudah dua kali dikunjungi. Sebelumnya, ia pernah ke "negeri mode" itu dengan menjadi pekerja di sebuah kapal uap.

Di Prancis, negeri yang menjajah negerinya sendiri, Ho membantu Prancis dalam Perang Dunia I. Bersama-sama dengan orang-orang Vietnam lainnya ia ditempatkan di pos militer. Prancis kemudian keluar sebagai pemenang perang yang hanya berkecamuk di Eropa itu. Kemenangan ini jelas menimbulkan persepsi bagi Ho yang melihat Prancis menang juga karena dukungan dari Vietnam. Ia pun menyatakan Prancis sebenarnya tidaklah superior dan harus ditakuti. Apalagi keberhasilannya masuk ke dalam satuan militer Prancis nyatanya tidak semua orang Prancis bisa melakukannya. Pandangannya tentang superioritas ras pun runtuh.

Pada dekade 1920-an Ho Chi Minh bergabung dengan partai sosialis Prancis, SFIO yang kemudian bergabung dengan Komunis Internasional Ia juga menuliskan pemikirannya di surat kabar beraliran kiri, Le Paria, yang pada intinya menolak penjajahan dan menginginkan kesetaraan di antara bangsa-bangsa. Pada perjanjian Versailles 1919 Ho berusaha memasukkan pemikirannya mengenai hal tersebut namun gagal. Mayoritas negara Eropa berkeberatan dengan usul yang bisa berakibat kehilangan tanah koloni. Namun, usahanya yang gagal itu justru mendapatkan respons positif di Vietnam. Pada 1922, ia meninggalkan Prancis dan menuju Rusia. Prancis dianggapnya tidak aman lagi setelah aparat keamanan berusaha mengejar dan menangkapnya akibat bibit-bibit radikal yang tertera dalam organisasi bentukannya, Union Intercolonial.
Di Rusia, terutama di Moskow, Ho berkenalan dengan banyak tokoh komunis Rusia dan seluruh dunia, terutama dengan Tan Malaka dari Indonesia. Di sinilah ia menyatakan bahwa komunis merupakan paham terbaik untuk merebut kemerdekaan. Tentu saja itu harus dibarengi dengan pengerahan massa dan kekerasan bersenjata seperti yang dilakukan pada Revolusi Bolshevik. Semenjak itulah, Ho menjadi seorang komunis. Selama di Eropa, Ho beberapa kali mengganti nama seperti Nguyen O Phap (dia yang membenci Prancis) dan Nguyen Ai Quoc (dia yang patriotis). Nama Ho Chi Minh (dia yang tercerahkan) digunakannya ketika akan berangkat ke Cina untuk meminta bantuan kepada sang negeri tetangga untuk meminta dukungan melawan Jepang yang mulai menguasai Vietnam pada Perang Dunia ke-2.

Pada dekade 1930-an, Ho Chi Minh dinyatakan "tewas" oleh Kepolisian Inggris di Hongkong. Pernyataan ini dibuat untuk melindungi dirinya dari kejaran Prancis yang terus meminta kepada Inggris supaya Ho Chi Minh diserahkan akibat sikap anti-Prancisnya yang meresahkan Prancis. Inggris kemudian setelah pernyataan itu melepasnya diam-diam. Sebagai anggota dan perwakilan Komintern dari Indocina, Komintern memintanya mengampanyekan komunisme di Indocina. Untuk memuluskan kampanye ini, Ho mendirikan Partai Komunis Indocina yang sebelumnya Partai Komunis Vietnam. Pergantian nama dikarenakan keinginan Komintern. Pada 1941, Ho Chi Minh akhirnya kembali ke tanah airnya yang sudah ia tinggalkan selama 28 tahun. Ia kemudian mendirikan Viet Minh sebagai kelompok menuju Vietnam merdeka dari Prancis.

Perang Dunia ke-2 pun pecah lalu menyebar ke Pasifik. Jepang sebagai negara kekuatan baru melalap beberapa koloni Eropa di Asia Tenggara, termasuk juga Vietnam. Namun, di Vietnam Jepang masih memperbolehkan kolonial Prancis memegang kendali dan kekuasaan tertinggi tetap di tangan Jepang. Keadaan ini jelas sama sekali tidak menguntungkan. Apalagi kelompok nasionalis terpecah dua dan pro-kontra terhadap kedatangan Jepang. Ho kemudian menggalang perlawanan terhadap Jepang dengan meminta bantuan Cina yang saat itu antara komunis dan nasionalis sedang bersatu menghadapi Jepang. Dalam perjalanannya ke Cina, ia ditangkap oleh pihak nasionalis Cina karena dianggap sebagai mata-mata Mao Zedong. Namun, Ho kemudian dibebaskan dengan mengumumkan bahwa ia sudah "tewas". Ini untuk kedua kalinya Ho dinyatakan tewas. Cina lalu menyanggupi keinginannya bekerja sama mengusir Jepang.
http://img.timeinc.net/time/magazine/archive/covers/1954/1101541122_400.jpg
content.time.com
Menjelang akhir Perang Dunia ke-2, Ho Chi Minh dengan Viet Minh terus-menerus melakukan perlawanan terhadap Jepang. Pada 1944, AS melihat keuntungan yang dilakukan perlawanan ini dengan menawarkan bantuan. Setahun kemudian, Jepang menyerah akibat pengeboman di Hiroshima dan Nagasaki. Tepat ketika penyerahan Jepang kepada sekutu di atas kapal USS Missouri di Teluk San Fransisco, Ho mendeklarasikan kemerdekaan Vietnam. AS pun sempat memberikan penghormatan dengan melakukan lintas terbang.

Namun, pasca Perang Dunia ke-2 situasi politik nyatanya tidak menguntungkan Ho yang ingin Vietnam benar-benar menjadi negara berdaulat setelah pendeklarasian kemerdekaan. AS sebagai pemenang perang mengizinkan negara-negara Eropa untuk menduduki kembali bekas koloninya. Vietnam pun dibagi dua, utara dan selatan. Utara dikuasai Cina, sedangkan selatan Inggris. Posisi kedua negara itu hanya sementara ketika akhirnya Prancis yang mempunyai hak menguasai kembali koloninya itu menerima penyerahan kembali. Penyerahan kembali serta berkuasanya Prancis untuk kali keduanya jelas tidak bisa diterima oleh Vietnam. Ho kemudian melancarkan perlawanan. Insiden pertama antara tentara Vietnam dan Prancis pecah di Pelabuhan Haiphong. Semenjak itu meletuslah perang Indocina pertama, sebuah ujian bagi Ho dan Vietnam untuk mempertahankan kemerdekaan. Perang ini pun berakhir pada 1954 yang ditandai oleh kekalahan Prancis di Dien Bien Phu.

Setelah kekalahan itu, Prancis memang mengakui kemerdekaan Vietnam di Konferensi Jenewa. Namun, lagi-lagi Ho harus menghadapi kenyataan yang tidak menguntungkan dirinya. Vietnam Utara hanya boleh memiliki kedaulatan sampai garis paralel 17 sementara selatan tetap dikuasai Prancis. Hasil konferensi ini didasari oleh kenyataan situasi dunia yang sedang terbagi dalam dua blok, Barat dan Timur. Barat beraliran liberal-kapitalis sedangkan Timur beraliran sosialis-komunis. Kedua blok itu masing-masing dipimpin oleh AS dan Uni Soviet sebagai pemenang Perang Dunia ke-2. Melihat kenyataan bahwa Vietnam Utara yang dipimpin Ho nampak komunis, Menteri Luar Negeri AS, Jhon Foster Dulles, menentang penyatuan Vietnam menjadi satu. Hal ini didasari apabila Vietnam bersatu dalam komunisme, akan terjadi teori domino. Mau tidak mau, Ho harus menerima hasil tersebut. Namun semangatnya untuk menyatukan Vietnam kala sebelum datangnya Prancis tetap membara. Pada 1959, ia putuskan penyatuan Vietnam dengan memulai aksi militer ke Vietnam Selatan. Perang Indocina kedua pun dimulai.
riokit3.blogspot.com

Aksi penyatuan Vietnam oleh Ho disambut baik kaum nasionalis komunis di Vietnam Selatan yang kemudian membentuk sebuah organisasi perlawanan yang terkenal dengan nama Viet Cong. Aksi-aksi Viet Cong ini cukup meresahkan pemimpin Vietnam Selatan, Ngo Dinh Diem. Ironisnya, aksi yang dilakukan Viet Cong ini cukup mendapat sambutan dari rakyat Vietnam Selatan. Apalagi Ngo Dinh Diem bukanlah pemimpin yang cukup dicintai rakyatnya karena kebijakan diskriminasi dan korupsi yang diidapnya. Melihat itu, AS yang menggantikan Prancis di Vietnam Selatan merasa terpanggil untuk menyelamatkan Vietnam Selatan dari komunisme yang dilancarkan Vietnam Utara. Pada awalnya "negeri Paman Sam" menempatkan diri dengan menjadikan penasihat militer dan pelatih personel. Namun, lama-kelamaan, negeri adidaya itu secara terbuka menyatakan perang terhadap Vietnam Utara usai insiden pura-pura di Teluk Tonkin pada 1964. Mulailah saat itu AS terlibat perang di Vietnam sampai 1975.

AS memang lawan yang cukup besar dengan persenjataan yang cukup canggih. Sesungguhnya, itu tidak sepadan dengan Vietnam Utara. Namun, Ho menyatakan tidak takut dengan hal tersebut. Apalagi ini untuk unifikasi Vietnam. Dibantu persenjataan dari Cina dan Uni Soviet serta semangat gerilya dan patriotisme yang melanda seluruh rakyat Vietnam Utara, akhirnya unifikasi itu terjadi kala tentara Vietnam Utara berhasil menguasai Saigon pada April 1975. Perang dinyatakan berakhir dan AS angkat kaki dari bumi Vietnam selama-lamanya. Namun, beberapa tahun sebelum perang, tepatnya 2 September 1969, secara mengejutkan Ho meninggal akibat gagal jantung. Vietnam pun berduka tetapi perjuangan harus tetap dilanjutkan. Kepempinannya pun digantikan beberapa orang yang tergabung dalam politbiro. Ho sendiri pun tak sempat melihat hasil perjuangannya itu.
www.wisatavietnam.com


Bagi kebanyakan orang Indonesia, Ho Chi Minh cukup dikenal karena kedekatannya dengan Sukarno. Kedua pemimpin dikenal karena pemikirannya yang sama: anti-kolonialisme. Ketika Ho Chi Minh berkunjung ke Indonesia pada 1959, rasa kekaguman ia nyatakan pada Indonesia yang berhasil mengusir penjajah. Rasa kekaguman itu yang kemudian ia jadikan inspirasi untuk melawan penjajahan membebaskan Vietnam. Setelah kematiannya yang diumumkan pada 4 September 1969, namanya kemudian diabadikan sebagai sebuah nama kota di selatan Vietnam untuk menggantikan nama Saigon. Hingga sekarang, Ho Chi Minh merupakan kota terbesar di Vietnam. Sebesar namanya yang kini beristirahat tenang di Ba Dinh Square, tempat ia memproklamasikan kemerdekaan Vietnam.

Sumber: Majalah Historia, Majalah Angkasa, Sejarah Asia Tenggara, dan Wikipedia

1 Response to "Ho Chi Minh: Bapak Bangsa Penyatu Vietnam"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel