-->

Naypyidaw: Ketika Ladang Hijau Menjadi Ibu Kota Termuda Asia Tenggara








news.cheapflighthouse.co.uk



Cahaya terang berwarna keemasan itu nampak begitu anggun memanjakan mata. Terangnya menyelimuti sebuah bangunan besar berbentuk stupa. Tentu saja pemandangan itu kontras dengan langit malam yang menudung bangunan itu di atasnya. Di kaki bangunan nampak beberapa orang sedang duduk syahdu untuk berdoa melantunkan pujian-pujian. 

Itulah gambaran yang terlihat di Pagoda Uppatasanti, sebuah landmark yang berada di Naypyidaw, Ibu Kota Myanmar. Pagoda yang konstruksinya dimulai pada 2006 dan selesai pada 2009 itu memang menjadi bangunan yang memiliki daya tarik di sebuah kota yang usianya masih terbilang muda tersebut. Ya, Naypidaw adalah sebuah kota yang sejatinya baru dibangun kemarin sore. Kota ini menggantikan ibu kota lama Myanmar, Yangon yang sudah dianggap padat dan kumuh. Pemindahan ibu kota ini pun juga diselingi alasan astrologis dan mistis. Namun, alasan yang bisa dipercaya secara rasional ialah pemindahan bertujuan mempertahankan Myanmar dari serangan asing yang bertujuan menjatuhkan junta militer yang sebenarnya sudah menyerahkan kekuasaan ke sipil 2011 lalu.

Terletak di Pyinmanna, awalnya Naypyidaw merupakan ladang hijau yang cukup luas di antara rangkaian Pegunungan Boga Yoma dan Shan Yoma. Jaraknya sekitar 320 kilometer dari utara Yangon dan mempunyai posisi yang strategis di beberapa negara bagian seperti Shan, Kayah, dan Kahin. Naypyidaw sendiri berarti kota para raja. Nama ini merujuk pada tiga patung para raja yang pernah berkuasa di Myanmar ketika negara tersebut masih berbentuk kerajaan. Tiga patung raja itu, Anawrahta, Bayinnaung, dan Alaungpaya,   ---raja-raja penting dalam sejarah Myanmar--- berdiri tegak di sebuah lapangan parade militer di kota itu. Pada 27 Maret 2006, sebuah parade militer diadakan junta militer untuk memperingati perlawanan terhadap Jepang pada 1945. Dari parade militer inilah nama Naypyidaw ditetapkan sebagai nama resmi.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjquIfOAi0O8M1yTmps2o3veYnDdZ1dYezrepbTaGFCoNlRI8NltMLCZhk1VkiqM0klOsK0NnLWUDf4-ohlsnr-PHbS6Rhg4hoEqfvfUN6cV3vYCJsG3GIgXBOChMFsTR8o6jKaeXhKwSpg/s400/naypyidaw8.jpg
laboratoriodeurbanismo.blogspot.com

Luas Naypyidaw sekitar 7.000 kilometer persegi. Konstruksi kota itu dimulai pada 2002 dan selesai pada November 2005. Konstruksinya melibatkan 25 perusahaan lokal yang ditunjuk junta militer. Dua hari setelah selesai konstruksi, Pemerintah Myanmar mengharuskan setiap kantor pemerintahan pindah ke Naypyidaw. Tentu saja ini merupakan keputusan yang berat bagi para pegawai pemerintahan. Pemindahan ini dilakukan dengan menggunakan 1.100 kendaraan militer. Di dalam pemindahan itu 11 batalion militer menyertai. 
http://lordalton.files.wordpress.com/2013/04/011.jpg
davidalton.net

Sebagai sebuah ibu kota baru, tentu Naypyidaw masih jauh dari kata ramai. Kota ini masih terlihat sepi di sana-sini meskipun beberapa fasilitas publik dan pemerintahan seperti terminal, stasiun kereta api, bandara, sekolah, jalan raya, dan gedung-gedung pemerintahan sudah dibangun. Begitu juga pusat perbelanjaan, kebun binatang, dan sebuah kebun herbal serta beberapa apartemen untuk tempat tinggal. Sebab baru, beberapa bangunan terlihat mentereng, rapi, dan modern. Meskipun begitu, banyak yang meramal dalam beberapa tahun ke depan, Naypyidaw akan menjadi kota terbesar ketiga di Myanmar setelah Yangon dan Mandalay. Beberapa fasilitas terus dibangun seiring dengan penunjukkan Naypyidaw sebagai tuan rumah SEA Games 2013. Sebuah even olahraga regional dua tahunan yang akan memperkenalkan Naypyidaw ke seluruh Asia Tenggara dan dunia.

Sumber: The Irrawady, The Telegraph, Kompasiana, Wiki Travel, dan Wikipedia



1 Response to "Naypyidaw: Ketika Ladang Hijau Menjadi Ibu Kota Termuda Asia Tenggara"

  1. Artikel menarik... Saya ingin berbagi article tentang Tokyo Towers di http://stenote-berkata.blogspot.hk/2018/03/tokyo-dilihat-dari-tokyo-tower.html
    Lihat juga video di youtube https://youtu.be/28hz6ndPV_g

    ReplyDelete

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel