-->

Negara Bagian Pulau Pinang: Rumahnya Etnis Cina Malaysia

Malaysia, sesuai namanya, memang negara orang Melayu. Akan tetapi hal itu tidaklah mengingkari keberadaan orang-orang selain Melayu, yaitu Cina dan India, yang sering dikata sebagai bagian Malaysia yang merangkul semua etnis untuk program 1 Malaysia. Keduanya merupakan kelompok-kelompok minoritas di Malaysia, yang dalam banyak hal harus menerima dominasi Melayu sebagai hasil usaha kerja Mahattir Mohammad supaya orang Melayu berkuasa di negaranya sendiri setelah kerusuhan Mei 1969.
wikipedia.org
Dominasi Melayu ini jelas terlihat di hampir semua negara bagian (negeri) Malaysia yang berjumlah 13 buah. Hal itu terlihat dari kepala pemerintahan. Namun dari 13 negara bagian itu terdapat satu negara bagian yang dikuasai etnis minoritas, Pulau Pinang. Di negara bagian yang terletak di Selat Malaka dan berhampiran dengan Singapura ini, tercatat Cina sebagai etnis minoritas yang mendominasi dengan total 45.6 %. Barulah setelah itu Melayu (43.6%). Melihat keadaan yang demikian tak pelak mengibaratkan Pulau Pinang dengan Singapura. Di negara bagian yang beribu kota di George Town inilah sekolah Cina terbaik berada, bahkan menjadi rujukan bagi etnis-etnis Cina dari luar Malaysia, seperti Indonesia dan Thailand.

Negara Bagian Pulau Pinang adalah salah satu negara bagian terkaya dan termakmur dengan kekuatan ekonomi nomor tiga di Malaysia setelah Selangor dan Johor. Hal itu ia dapatkan dari industrialisasi dan pariwisata yang menggeliat. Selain itu, Pulau Pinang merupakan salah satu negara bagian terpadat. Yang unik dari negara bagian ini selain ia merupakan rumah minoritas etnis Cina, secara geografis negara bagian ini terbagi dua, yaitu Pulau Pinang dan Seberang Prai di Semenanjung Malaysia (dahulunya Provinsi Welesley masa kolonial Inggris). Ia berbatasan dengan Kedah di utara dan timur dan Perak di selatan. Pulau Pinang merupakan negara bagian kedua terkecil setelah Perlis.

Dalam sejarahnya, negeri yang mendapatkan namanya dari pohon pinang yang banyak tumbuh di pulau ini merupakan wilayah di Malaysia yang pertama kali didarati Inggris pada 1786 di bawah pimpinan Kapten Francis Light. Awalnya, Pulau Pinang merupakan wilayah Kesultanan Kedah yang kemudian dijual kepada Inggris sebagai kompensasi perlindungan Inggris untuk kesultanan itu dari Ayutthaya. Di pulau itulah atas nama raja Inggris kala itu, George III, Francis Light membangun George Town, yang sekarang menjadi ibu kota negara bagian itu.

Kemudian, seperti halnya Singapura, Inggris memberikan kesempatan sebesar-besarnya kepada buruh-buruh dari Cina untuk ikut membangun pulau itu.Mereka pun beranak-pinak dan akhirnya menguasai pulau itu hingga sekarang. Semasa Inggris berkuasa, pulau itu dijadikan sebagai salah satu jalur perdagangan penting di Selat Malaka yang menghubungkan wilayah-wilayah Inggris di Semenanjung Malaysia dan Singapura. Bersama-sama dengan Malaka, Sabah, dan Sarawak, Pulau Pinang adalah negara bagian non-kerajaan. Negara-negara bagian ini merupakan bekas wilayah kekuasaan penuh Inggris di masa kolonial. Sedangkan negara-negara bagian lain yang berbentuk kerajaan merupakan wilayah yang diberi otonomi atau hak mempunyai pemerintahan sendiri oleh Inggris. Karena itu, jabatan tertinggi di empat negara bagian non-kerajaan itu ialah Yang di-Pertua Negeri (gubernur).

Pulau Pinang adalah negara bagian terpopuler untuk pariwisata di Malaysia. Negara bagian ini juga mempunyai landmark berupa Jembatan Penang Pertama yang menjadi lambang negara bagian itu. Selain itu, Jembatan Penang Kedua yang dibuka pada Maret 2014 dan menjadi jembatan terpanjang di Asia Tenggara. Pulau Pinang juga mempunyai banyak bangunan kolonial Inggris.

0 Response to "Negara Bagian Pulau Pinang: Rumahnya Etnis Cina Malaysia"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel