-->

Bahasa Vietnam, Bahasa Asia Tenggara yang Kecinaan

Asia Tenggara mempunyai banyak rumpun bahasa. Namun dua yang terbesar adalah Austronesia dan Austroasiatik. Austronesia kebanyakan dituturkan di Asia Tenggara Maritim sedangkan Austroasiatik di Asia Tenggara Daratan. Nah, kali ini saya akan membahas salah satu bahasa rumpun Austroasiatik, yaitu bahasa Vietnam.
clc.ua.edu


Bahasa Vietnam adalah bahasa yang dituturkan di Vietnam. Bahasa ini merupakan bahasa resmi dan utama, baik bagi etnis mayoritas Kinh atau Viet maupun etnis minoritas seperti Champa dan Khmer. Jumlah penuturnya sebanyak 90 juta.

Jumlah penutur itu tak hanya di Vietnam tetapi juga di luar Vietnam yang terdapat etnis Vietnamnya seperti Prancis, Amerika Serikat, dan Republik Ceska. Bahkan di Republik Ceska ia merupakan salah satu bahasa minoritas yang diakui pemerintah setempat. Sedangkan di Prancis, Vietnam merupakan bahasa Asia yang paling banyak dituturkan. Untuk Prancis, Vietnam mempunyai nilai tersendiri sehubungan dengan jejak kolonialisme Prancis di Vietnam pada akhir abad ke-19.

Di Vietnam, bahasa Vietnam disebut dengan Tieng Viet. Awal kemunculan bahasa Vietnam sendiri bersamaan dengan kemunculan etnis penuturnya, yaitu sejak ribuan tahun lalu atau tepatnya pada abad ke-3 SM di masa Peradaban Dongson atau para Raja Hung. Masa ini bagi sejarawan Vietnam modern merupakan masa pembentukan negara Vietnam kuno pertama.

Vietnam memang termasuk rumpun bahasa Austroasiatik dari subgrup Mon-Khmer, yaitu kelompok bahasa yang di dalamnya terdapat bahasa Khmer, bahasa Mon, Asli, Munda, dan Khasic. Itu berarti Vietnam adalah bahasa yang berkerabat dekat dengan bahasa Khmer, bahasa utama orang Kamboja. Namun dari segi tata bahasa, leksikon, dan tata kalimat, bahasa Vietnam lebih menyerupai bahasa Cina. Hal itu dikarenakan negara tetangga di sebelah utara Negeri Paman Ho menguasai Cina selama 1.000 tahun atau 10 abad.

Penguasaan yang begitu lama itu jelas berdampak pada kebudayaan Vietnam secara keseluruhan.

Dibandingkan dengan negara-negara tetangganya yang terpengaruh kebudayaan India, Vietnam malah kebalikannya. Negara ini malah tampak kecinaan seperti Jepang dan Korea. Pengaruh Cina terlihat kuat pada arsitektur, pakaian, penamaan tempat dan orang, dan prinsip hidup berdasarkan Konfusianisme. Selain bahasa yang juga terpengaruh Cina, tulisan dalam bahasa Vietnam pada awalnya menggunakan aksara Cina bernama Chu Nom. Aksara ini bertahan hingga kedatangan Prancis pada akhir abad ke-19 untuk menguasai Vietnam dan sekitarnya dalam lingkup Indocina Prancis hingga 1954. Pada masa Prancis berkuasa, negara itu mulai memodifikasi dan melatinkan tulisan Vietnam yang dipakai hingga sekarang ini. Tulisan Vietnam yang dilatinkan itu memakai tanda tambahan berupa diakritik untuk menandai perbedaan ucapan dalam satu kata yang sama seperti dalam bahasa Cina.
Contohnya seperti ini:

Bắt cá hai tay

Ini adalah peribahasa Vietnam yang kurang lebih artinya adalah Anda bisa menangkap ikan dengan kedua tangan. Pengaruh Cina yang kuat memang terlihat dalam beberapa kosakata Vietnam yang terepresentasi dalam Sino-Vietnam. Dan ada 60% leksikon asal Cina yang berada di Vietnam namun kemudian divietnamkan. Pengaruh Cina yang kuat dalam bahasa Vietnam diibaratkan oleh Ricklefs dalam Sejarah Asia Tenggara seperti pengaruh kuat bahasa Prancis dalam bahasa Inggris. Karena pengaruh inikah banyak yang mengatakan bahasa Inggris dan Prancis ibarat saudara. Begitu juga dengan bahasa Vietnam dan Cina.

Selain Cina, pengaruh Prancis juga terlihat dalam kosakata Vietnam seperti ca phe dari café dan phim dari film. Selain Prancis, pengaruh Amerika yang pernah perang melawan Vietnam di Perang Vietnam serta globalisasi turut memberikan warna kosakata di Vietnam seperti tivi dari televisi dan phan mem yang merupakan padanan untuk software.

Bahasa Vietnam sendiri merupakan bahasa analitik, yaitu bahasa yang lebih menekankan pada kasus-kasus gramatika dan morfologi daripada infeksi atau pantulan subjek pelaku dalam mengekspresikan hubungan susunan sintaksis dalam kalimat seperti dalam bahasa Jerman atau Belanda. Bahasa-bahasa analitik kebanyakan berada di Asia.

Selain Vietnam, ada juga bahasa Cina, Laos, Khmer, Thailand, dan Burma. Contoh mudah kalimat bahasa analitik adalah seperti ini: dia menaiki kereta bukan dianya menaiki kereta. Bahasa-bahasa ini kebanyakan memang ditemukan di Asia Tenggara.

Selain itu, susunan kalimat dalam dalam bahasa Vietnam dalam subjek-predikat-objek sebagaimana halnya bahasa-bahasa di Asia Tenggara. Dan bahasa Vietnam juga tidak mempunyai auxilary seperti dalam bahasa Inggris. Contohnya seperti dalam kalimat ini:

Mai cao

Yang berarti Mai kurus. Jika diinggriskan menjadi "Mai (is) tall."

0 Response to "Bahasa Vietnam, Bahasa Asia Tenggara yang Kecinaan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel