Asal-usul nama negara-negara di Asia Tenggara
Nama sebuah
tempat atau wilayah tentu tidaklah ada begitu saja. Nama itu ada karena sebuah
proses yang tentu berkaitan dengan hal-hal yang mitologis, kepercayaan, tingkah
laku, etnis, dan penghormatan kepada seseorang yang dianggap berjasa dan
dihormati. Misal Minangkabau yang berasal dari cerita tentang kerbau kecil yang
berhasil memenangi pertarungan dengan kerbau besar lalu lahirlah kata
“Minangkabau” yang berarti “telah menang si kerbau. Atau Surabaya yang berasal
dari cerita rakyat tentang pertarungan ikan hiu dan buaya sehingga nama tempat
bertarung itu diabadikan menjadi nama sebuah kota (Sura: hiu, baya: buaya).
media.maps.com |
Begitu juga
dengan negara. Beberapa nama di negara ini dinamakan sesuai dengan hal-hal yang
dianggap berharga dan berkaitan dengan hal-hal mitologis, kepercayaan, tingkah
laku, etnis, dan penghormatan kepada seseorang, serta historis. Ambil contoh
Amerika Serikat, yang namanya diambil dari penyatuan secara historis
koloni-koloni Inggris di pantai timur benua Amerika yang kemudian melawan Inggris.
Atau Arab Saudi yang dinamakan sesuai dengan nama pendiri negara itu, Saud,
raja yang menguasai seluruh jazirah Arab. Dan Iran yang dinamakan sesuai dengan
bangsa besar di negara itu, Arya. Iran bermakna ‘tanah bangsa Arya’.
Di Asia
Tenggara berlaku hal yang sama. Nama-nama negara di kawasan ini memiliki
asal-usul yang berbeda. Berikut asal-usul nama negara-negara itu:
1. Brunei
Darussalam
Berasal dari
kata “baru nah”. Kata itu mengacu kepada perkataan Awang Alak Betatar (Sultan
Muhammad Sah), pendiri Kesultanan Brunei. Kata itu muncul ketika ia berhasil
menemukan sebuah tempat baru di tepian Sungai Brunei. Kata Brunei sendiri
kemudian menjadi acuan para bangsa Barat ketika menjelajahi Asia pada abad
ke-16. Mereka menamakannya Borneo yang kemudian menjadi nama internasional
untuk sebuah pulau di Indonesia dan Malaysia, Kalimantan. Di dalam
Negarakertagama nama Brunei disebut dengan Barunai. Nama itu diindikasikan
berasal dari bahasa Sansekerta Varu atau Varuna (Baruna) yang berarti samudera
atau dewa samudera. Ketika Brunei merdeka dari Inggris pada 1984,
ditambahkanlah nama Darussalam yang bermakna negara damai atau negara Islam.
Penamaan itu sesuai dengan kondisi Brunei yang berideologikan Melayu Islam
Beraja dan memakai syariat Islam semenjak 2014.
2. Indonesia
Berarti
Kepulauan Hindia. Nama ini berasal dari kata indo dan nesos. Indo berarti
Hindia dan berasal dari kata Yunani, Indus sedangkan nesos berarti pulau. Nama
ini dimunculkan oleh James Richardson Logan, seorang imuwan Inggris abad ke-18.
Ia memberi nama itu sebagai persamaan untuk Kepulauan Melayu atau Malay
Archipelago. Jauh sebelumnya, George Windsor Earl, guru Logan, telah memberi
nama Kepulauan Melayu Indunesians atau Melayunesians, yaitu kepulauan habitat
ras Melayu. Nama Indonesia pun kemudian kerap dipakai oleh para kaum nasionalis
dan menjadi perlawanan terhadap nama Hindia-Belanda yang digunakan oleh
Pemerintah Kolonial. Akibatnya, nama Indonesia menjadi nama yang bersifat
politis dan terlarang. Nama itu kemudian disebut dalam Proklamasi 1945 dan
menjadi nama resmi negara hingga saat ini.
3. Filipina
Pada abad ke-16
datanglah ekspedisi ke sebuah kepulauan di Lautan Pasifik. Ekspedisi itu
berasal dari Spanyol dan dipimpin oleh Ruy Lopez de Villalobos. Ekspedisi ini
berupaya menemukan jalur rempah-rempah melalui wilayah timur setelah perjanjian
Tordesillas antara Spanyol dan Portugal. Ketika tiba di kepulauan itu, terutama
di Leyte dan Samar, Bernardo de la Torre, salah satu pelaut dalam ekspedisi
menyebut pulau itu Las Islas Filipinas. Nama itu diberikan sebagai penghormatan
kepada seorang pangeran dari Asturia yang kemudian menjadi Raja Spanyol,
Phillip II. Dari situlah nama Filipina berasal.
4. Kamboja
Berdasarkan
prasasti Baksei Chamkrong yang bertahun 947 M, disebutkan telah datang seorang
bijak bernama Svayambhuva Kambu dari India ke Indocina. Ia kemudian
menikahi seorang putri naga bernama Mera dan menyatukan orang-orang India dan
orang-orang lokal di wilayah itu. Dari penyatuan itu lahirlah nama Sanskerta,
Kambuja, yang berarti para keturunan Kambu. Nama Kambuja ini kemudian disebut
sebagai Kamboja atau Kemboja. Sedangkan di dalam bahasa Khmer, Kamboja disebut
dengan Kampuchea. Para keturunan Kambu ini kemudian mendirikan negara bernama
Kambujadesa atau tanah Kambuja. Dalam bahasa Khmernya, Preah Reachanachak
Kampuchea.
5. Laos
Nama negara ini
merujuk kepada suku bangsa mayoritas, Lao. Nama Laos sendiri berasal dari
perkataan Prancis untuk menamai salah satu jajahannya di Indocina. Akibat
sistem bahasa Prancis yang tidak mengucapkan “s” di akhir kalimat, diucapkanlah
nama “Lao” yang kemudian menjadi nama resmi negara meskipun di dunia
internasional tetap Laos. Nama asli Laos adalah Muang Lao atau Pathet Lao yang
berarti negara Laos.
6. Malaysia
Awalnya,
Malaysia hanya bernama Malaya. Nama itu sendiri berkaitan dengan tempat
berdirinya negara ini, Semenanjung Melayu atau Tanah Melayu. Wilayah ini
sendiri dinamakan demikian karena mayoritas bersuku Melayu yang disebut dengan
bumiputera. Dan nama Malaya merupakan pemelayuan Melayu dari kata Malay. Ketika
Singapura, Sabah, dan Serawak masuk pada 1963, nama Malaysia mulai digunakan
sebagai nama politis untuk melingkupi etnis-etnis selain Melayu. Ironisnya,
nama ini berasal dari perkataan para politikus Filipina.
7. Myanmar
Dahulunya
bernama Burma. Karena alasan politis dan demi merangkul semua etnis, pada 1989
diproklamirkanlah nama Myanmar. Akan tetapi perubahan itu tidak membawa dampak
apa-apa terutama dalam pandangan etnis minoritas di Myanmar dan ahli-ahli dari
Barat. Nama Myanmar dikatakan sama artinya dengan Burma karena sama-sama
merujuk pada etnis terbesar di negara itu, Bamar. Nama itu sendiri hanya
berubah di dalam bahasa Inggris tetapi tidak di dalam bahasa Burma. Mengenai
hal itu, Pemerintah Myanmar membantah dan mengatakan bahwa kedua nama itu tetap
ada perbedaan. Pada akhirnya nama Myanmar digunakan untuk kenegaraan sedangkan
Burma untuk etnis.
8. Singapura
Artinya, kota
singa. Berasal dari bahasa Sansekerta, Singhapura. Penamaan nama negara ini
tidak lepas dari keterkejutan sang pendiri Singapura zaman Hindu-Buddha, Sang
Nila Utama. Ia yang berasal dari Sriwijaya dan berusaha melarikan diri dari
sergapan Majapahit yang berhasil meruntuhkan Sriwijaya bersama pengikutnya
berlayar ke sebuah pulau yang oleh orang Jawa disebut dengan Temasek atau Tumasik.
Ketika sampai di tempat itu, Sang Nila dikejutkan oleh kemunculan makhluk putih
menyerupai singa. Ia lantas menyebut tempat yang ia injak sebagai Singapura
mulai saat itu hingga sekarang. Penamaan Singapura sendiri sebenarnya tidak
lepas dari ingatan kolektif Sang Nila dan para pengikutnya tentang singa yang
sebenarnya tidak pernah hidup di Asia Tenggara. Singa muncul akibat pengaruh
India. Para ahli menduga apa yang mereka lihat adalah harimau malaya.
9. Timor Leste
Kalau diartikan
secara harfiah ialah negara timur di sebelah timur. Timor sendiri merupakan
bentuk resapan dari timur sedangkan leste adalah bahasa Portugis untuk timur.
Penamaan ini memang seturut dengan geografis Timor Leste yang memang terletak
di timur. Dalam bahasa Tetum, Timor Leste disebut Timor Lorosae yang berarti tanah di timur tempat matahari terbit.
10. Thailand
Secara harfiah,
Thailand berarti tanah/negara bangsa Thai. Secara politis berarti tanah
kebebasan yang merujuk pada sejarah bahwa negara ini satu-satunya negara di
Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah. Nama Thailand sendiri muncul setelah
kudeta 1932. Nama tersebut sempat dikritik karena tidak mencerminkan nama
nasionalisme dan sempit daripada Siam yang berarti hitam atau coklat, dan
mewakili semua etnis selain Thai, yaitu Lao dan Melayu. Dalam bahasa
lokal,Thailand disebut Mueang Thai. Sebelumnya, pada masa Chulalongkorn, semua
etnis selain Thai tetap disebut Thai seperti Thai Timur Laut (Lao) dan Thai
Melayu di selatan negara ini.
11. Vietnam
Variasi dari
nama Nam Viet, yang berarti Vietnam Selatan. Nama ini muncul sebagai penamaan
untuk orang-orang di perbatasan Cina sebelah selatan, Yunnan, dan Annam,
Vietnam Utara. Nama ini muncul pada masa Dinasti Treu atau Nanyue di abad ke-2
sebelum masehi. Dinasti ini adalah dinasti Cina yang melepaskan diri dari
Dinasti Qin ketika dinasti itu runtuh. Pada masa itu Vietnam merupakan wilayah
Cina. Nama Vietnam kemudian sempat diganti oleh Dai Viet lantas digunakan lagi
pada masa Dinasti Nguyen. Ketika Vietnam merdeka pada 1945, nama Vietnam
digunakan kembali setelah sebelumnya pada masa pendudukan Jepang digunakan nama
Annam. Nama Vietnam sendiri mengacu kepada suku bangsa Viet, suku mayoritas di negara itu.
0 Response to "Asal-usul nama negara-negara di Asia Tenggara"
Post a Comment