-->

Aksara-Aksara di Asia Tenggara

Image result for huruf latin
wikipedia.org
Manusia adalah makhluk yang mempunyai akal dan pikiran. Kedua hal ini menjadikan manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan paling tertinggi dibandingkan dengan makhluk-makhluk lainnya. Dari perpaduan akal dan pikiran inilah manusia membuat semacam perantara untuk memudahkan dalam berkomunikasi. Dimulai dari membuat suara yang meniru-niru keadaan sekitar seperti halnya binatang yang memanggil kawananannya dengan auman dan lolongan, manusia kemudian merepresentasikan hal itu dalam sebuah tanda berupa gambar-gambar yang mereka buat di gua-gua tempat mereka tinggal. Gambar-gambar itu kemudian menjadi aksara yang kemudian dirangkai menjadi sebuah tulisan sebagai wadah untuk berkomunikasi.

Di dunia ini tercatat ada ribuan aksara. Aksara-aksara itu ada yang dipakai untuk representasi berkomunikasi sehari-hari atau dalam saat-saat tertentu seperti upacara keagamaan. Beberapa aksara yang dikenal antara lain Latin, Arab, Cina, dan India. Aksara-aksara ini merupakan perwujudan dari sisa-sisa peradaban mayor di masa lampau yang masih bertahan. Itu berarti beberapa aksara lainnya tidak bisa bertahan, dan hanya dijadikan sebagai kajian ilmiah semata seperti hieroglif di Mesir, aksara paku di Mesopotamia, dan aksara-aksara di Amerika Tengah dan Amerika Selatan dari peradaban Inka, Aztec, dan Maya. Mereka tidak bertahan disebabkan oleh beberapa hal seperti bencana alam, peperangan, atau sikap dari masyarakat si pengguna aksara. Contohnya adalah aksara-aksara di Amerika Tengah dan Selatan yang hancur, punah, dan sedikit pemakaiannya akibat kolonisasi Spanyol. Umur aksara itu sama dengan umur manusia. Apabila si manusia pemakai aksara meninggal, aksara yang dipakainya juga akan hilang. Ini sama halnya dengan umur bahasa sama dengan umur manusia. Karena itu, supaya dapat terdokumentasi dan menjadi bahan pelajaran bagi generasi-generasi selanjutnya, aksara perlu dilestarikan dengan cara diajarkan kepada generasi selanjutnya, baik lisan maupun tulisan, atau dituliskan dalam sebuah buku yang mengandung ajaran-ajaran sakral.

wikpedia.org

Bagaimana dengan di Asia Tenggara?
Sebagai perpanjangan dari Asia Timur dan Selatan, Asia Tenggara memiliki banyak aksara. Namun yang paling menonjol adalah aksara Latin mengingat mayoritas negara-negara di Asia Tenggara memakai sistem penulisan dengan huruf Latin. Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Timor Leste, Brunei, dan Vietnam, adalah negara-negara di Asia Tenggara yang memakai aksara Latin. Keberadaan aksara ini dikarenakan kolonisasi bangsa-bangsa di Eropa terhadap Asia Tenggara pada awal abad ke-17 seturut dengan zaman penjelajahan dunia baru di Eropa. Adapun negara-negara di Asia Tenggara yang tidak memakai sistem penulisan non-Latin ialah Thailand, Kamboja, Laos, dan Myanmar.

Jauh sebelum kedatangan bangsa-bangsa di Eropa yang memperkenalkan aksara Latin, beberapa bangsa di Asia Tenggara telah terlebih dahulu memakai aksara yang dikembangkan dari aksara Brahmi di India. Kemunculan aksara Brahmi ke Asia Tenggara sejalan dengan penyebaran agama Hindu-Buddha dan hinduisasi-buddhaisasi beberapa kawasan di Asia Tenggara. Bangsa-bangsa itu antara lain Burma, Mon, Karen, Thai, Lao, Khmer, Campa, Jawa, Sunda, Bali, Batak, Bugis, dan bangsa-bangsa di Filipina. Aksara Brahmi awalnya ditujukan untuk menuliskan bahasa Sansekerta yang kemudian menjadi rujukan semua bahasa yang terindianisasi di Asia Tenggara.

 Image result for huruf jawi

Selanjutnya, ketika Islam datang dan menyebar ke Asia Tenggara, terutama Asia Tenggara Lautan, beberapa wilayah yang terislamkan mengganti aksara mereka dengan aksara atau huruf hijaiyah yang kemudian dikembangkan menjadi aksara Jawi dan Pegon atau istilah populernya Arab-Melayu. Keadaan ini tetap berlaku hingga sekarang meskipun di beberapa wilayah di Indonesia seperti di Pulau Jawa (Jawa Barat, Jawa Tengah) dan Sulawesi (Sulawesi Selatan) mengadakan revitalisasi aksara-aksara Nusantara pra-Islam di samping aksara-aksara masa Islam. Sedangkan di Filipina aksara-aksara yang ada tergantikan oleh aksara Latin yang dibawa Spanyol

Chu nom.svg
wikipedia.org

Untuk Vietnam, sebagai satu-satunya negara Asia Tenggara yang mempunyai pengaruh Cina yang kuat, jauh sebelumnya negara ini memakai aksara Chu Nom. Aksara ini mirip dengan aksara hanzi di Cina. Vietnam memakai aksara ini sampai awal abad ke-20 sebelum digantikan oleh aksara Latin yang dibawa Prancis, yang bertahan hingga sekarang. Chu Nom hanya dipakai untuk kegiatan-kegiatan tertentu yang sakral dan seremonial.


Itulah aksara-aksara di Asia Tenggara yang muncul dan berkembang sejalan dengan kebudayaan-kebudayaan asing yang masuk dan berasimiliasi dengan kebudayaan lokal.


1 Response to "Aksara-Aksara di Asia Tenggara"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel