Pulau Jawa: Si Kecil Terpadat Memesona di Asia Tenggara
Pulau terpadat di Indonesia dan juga dunia. Daya tariknya selalu mengagumkan sedari dulu
--------------------
Jawa. Hanya empat huruf. Nama yang cukup populer di telinga orang Indonesia, juga dunia. Ya, inilah nama sebuah pulau di Indonesia. Sebuah pulau yang luasnya masih kalah jika dibandingkan dengan pulau-pulau lain di Indonesia seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Meskipun kalah dari jumlah luas, Jawa mempunyai pesona dan daya tarik yang mengagumkan.
Terletak di antara Pulau Sumatera di kiri dan Pulau Bali di kanan, serta berhadapan dengan Pulau Kalimantan di atas, Jawa merupakan potret Indonesia yang sesungguhnya. Di pulau dengan luas 138.793,6 kilometer persegi inilah, semua aktivitas menumpuk di Jawa. Mulai dari pemerintahan, kegiatan perekonomian, pendidikan, hingga olahraga. Kebanyakan kota besar di Indonesia berada di Jawa, termasuk ibu kota Jakarta. Belum lagi ditambah dengan kepadatan penduduknya yang mencapai hingga 141.370.000 pada 2015. Penduduknya pun bukan hanya penduduk asli pulau, melainkan juga dari luar pulau dan tumpah-ruah hanya untuk mencari rezeki. Inilah yang membuat Jawa begitu sesak sehingga mendapat predikat sebagai pulau terpadat di Indonesia, Asia Tenggara, dan dunia. Kepadatan inilah yang membuat perekenomian dan keadalian sosial tidak merata. Semua terpusat di Jawa. Sehingga terus ada keinginan dari pemerintah untuk memindahkan sebagian kepadatan itu ke pulau lain, baik melalui transmigrasi maupun pemindahan ibu kota.
Berbicara kepadatan Pulau Jawa pun, hal itu sudah dibicarakan Raffles dalam History of Java. Ia meramalkan kepadatan penduduk di Pulau Jawa akan meningkat cepat dalam tiga tahun setelah mengamati dari dekat populasi penduduk di pulau ini. Akan tetapi, hal itu tidak membuat Raffles kehilangan cintanya terhadap Jawa, yang kemudian ia lampiaskan dengan membangun Singapura. Jawa sedari dulu memang mempunyai pesona. Inilah yang membuat banyak pihak selalu takjub akan Jawa.
Dari asal katanya, ada yang mengatakan Jawa berasal dari kata jewawut, ada juga yang mengatakan dari kata yava atau jelai. Jawa pun disebut Yawadwipa dalam cerita Ramayana dan Jabadiu dalam Geografia-nya Ptolemeus. Hal ini mengindikasikan Jawa terkenal sejak dulu hingga ke tataran internasional. Peradaban-peradaban di belahan bumi lain akan selalu menyebut Jawa meskipun tidak semua pulau di Indonesia itu bernama Jawa.
Jawa atau si pulau tempat jelai berasal memang mempunyai sejarah yang cukup panjang dan lengkap daripada pulau-pulau lain di Indonesia. Pulau ini mengalami masa prasejarah, Hindu-Buddha, Islam, kolonial, hingga kemerdekaan. Semua peristiwa penting pun terjadi di Jawa. Apabila berbicara kemerdekaan Indonesia akan selalu mengarah pada Jawa.
Tak bisa dipungkiri pesona Jawa sejujurnya terletak pada posisi geografis dan alamnya yang memukau. Letaknya yang diapit Sumatera dan Bali membuat pulau ini dapat diposisikan sebagai pusat pemerintahan dan mengawasi seluruh Indonesia. Belum lagi untuk pelayaran yang bisa langsung ke Selat Malaka sehingga Jawa bisa dijadikan pelabuhan transit. Posisi geografis itu didukung oleh alam Jawa yang indah dan tanahnya selalu subur karena bisa ditanami apa saja. Kandungan PH asam di Jawa cukup tinggi sehingga cocok untuk pertanian dan perkebunan dan didukung oleh curah hujan yang teratur. Inilah mengapa Belanda membangun pusat keikliman di Bogor. Keadaan yang demikian jelas membuat Jawa dibangun banyak peradaban dari masa prasejarah hingga kontemporer sehingga menjadi sesak dan mau tenggelam seperti yang dikatakan oleh Taufiq Ismail dalam puisinya, "Kembalikan Indonesia Padaku".
Pesona Jawa tak hanya sampai di situ. Suku-suku di Pulau Jawa yang terdiri dua suku besar, Jawa dan Sunda, serta suku-suku kecil seperti Betawi, Tengger, Madura, dan Osing, merupakan suku-suku dengan watak yang ramah, sopan, dan mudah meredam emosi jika dibandingkan dengan suku-suku di pulau lain. Alam Jawa yang indah turut membentuk kepribadian suku-suku ini, yang mudah mengasimilasi dan mengakomodasi semua bentuk budaya dan kepercayaan yang ada.
Itulah Jawa. Pulau pusat segalanya di Indonesia, dengan enam provinsi di dalamnya, dan dengan kepadatan yang tersebar dari Anyer hingga Panarukan seturut dengan pembangunan jalan raya pos-nya Daendels dalam usahanya mempertahankan Jawa dari serangan Inggris. Memang Jawa selalu memesona!
--------------------
Jawa. Hanya empat huruf. Nama yang cukup populer di telinga orang Indonesia, juga dunia. Ya, inilah nama sebuah pulau di Indonesia. Sebuah pulau yang luasnya masih kalah jika dibandingkan dengan pulau-pulau lain di Indonesia seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Meskipun kalah dari jumlah luas, Jawa mempunyai pesona dan daya tarik yang mengagumkan.
wordpress.com |
Terletak di antara Pulau Sumatera di kiri dan Pulau Bali di kanan, serta berhadapan dengan Pulau Kalimantan di atas, Jawa merupakan potret Indonesia yang sesungguhnya. Di pulau dengan luas 138.793,6 kilometer persegi inilah, semua aktivitas menumpuk di Jawa. Mulai dari pemerintahan, kegiatan perekonomian, pendidikan, hingga olahraga. Kebanyakan kota besar di Indonesia berada di Jawa, termasuk ibu kota Jakarta. Belum lagi ditambah dengan kepadatan penduduknya yang mencapai hingga 141.370.000 pada 2015. Penduduknya pun bukan hanya penduduk asli pulau, melainkan juga dari luar pulau dan tumpah-ruah hanya untuk mencari rezeki. Inilah yang membuat Jawa begitu sesak sehingga mendapat predikat sebagai pulau terpadat di Indonesia, Asia Tenggara, dan dunia. Kepadatan inilah yang membuat perekenomian dan keadalian sosial tidak merata. Semua terpusat di Jawa. Sehingga terus ada keinginan dari pemerintah untuk memindahkan sebagian kepadatan itu ke pulau lain, baik melalui transmigrasi maupun pemindahan ibu kota.
Indonesia.travel |
Berbicara kepadatan Pulau Jawa pun, hal itu sudah dibicarakan Raffles dalam History of Java. Ia meramalkan kepadatan penduduk di Pulau Jawa akan meningkat cepat dalam tiga tahun setelah mengamati dari dekat populasi penduduk di pulau ini. Akan tetapi, hal itu tidak membuat Raffles kehilangan cintanya terhadap Jawa, yang kemudian ia lampiaskan dengan membangun Singapura. Jawa sedari dulu memang mempunyai pesona. Inilah yang membuat banyak pihak selalu takjub akan Jawa.
Dari asal katanya, ada yang mengatakan Jawa berasal dari kata jewawut, ada juga yang mengatakan dari kata yava atau jelai. Jawa pun disebut Yawadwipa dalam cerita Ramayana dan Jabadiu dalam Geografia-nya Ptolemeus. Hal ini mengindikasikan Jawa terkenal sejak dulu hingga ke tataran internasional. Peradaban-peradaban di belahan bumi lain akan selalu menyebut Jawa meskipun tidak semua pulau di Indonesia itu bernama Jawa.
Jawa atau si pulau tempat jelai berasal memang mempunyai sejarah yang cukup panjang dan lengkap daripada pulau-pulau lain di Indonesia. Pulau ini mengalami masa prasejarah, Hindu-Buddha, Islam, kolonial, hingga kemerdekaan. Semua peristiwa penting pun terjadi di Jawa. Apabila berbicara kemerdekaan Indonesia akan selalu mengarah pada Jawa.
serunik.com |
Tak bisa dipungkiri pesona Jawa sejujurnya terletak pada posisi geografis dan alamnya yang memukau. Letaknya yang diapit Sumatera dan Bali membuat pulau ini dapat diposisikan sebagai pusat pemerintahan dan mengawasi seluruh Indonesia. Belum lagi untuk pelayaran yang bisa langsung ke Selat Malaka sehingga Jawa bisa dijadikan pelabuhan transit. Posisi geografis itu didukung oleh alam Jawa yang indah dan tanahnya selalu subur karena bisa ditanami apa saja. Kandungan PH asam di Jawa cukup tinggi sehingga cocok untuk pertanian dan perkebunan dan didukung oleh curah hujan yang teratur. Inilah mengapa Belanda membangun pusat keikliman di Bogor. Keadaan yang demikian jelas membuat Jawa dibangun banyak peradaban dari masa prasejarah hingga kontemporer sehingga menjadi sesak dan mau tenggelam seperti yang dikatakan oleh Taufiq Ismail dalam puisinya, "Kembalikan Indonesia Padaku".
kaskus |
Pesona Jawa tak hanya sampai di situ. Suku-suku di Pulau Jawa yang terdiri dua suku besar, Jawa dan Sunda, serta suku-suku kecil seperti Betawi, Tengger, Madura, dan Osing, merupakan suku-suku dengan watak yang ramah, sopan, dan mudah meredam emosi jika dibandingkan dengan suku-suku di pulau lain. Alam Jawa yang indah turut membentuk kepribadian suku-suku ini, yang mudah mengasimilasi dan mengakomodasi semua bentuk budaya dan kepercayaan yang ada.
Itulah Jawa. Pulau pusat segalanya di Indonesia, dengan enam provinsi di dalamnya, dan dengan kepadatan yang tersebar dari Anyer hingga Panarukan seturut dengan pembangunan jalan raya pos-nya Daendels dalam usahanya mempertahankan Jawa dari serangan Inggris. Memang Jawa selalu memesona!
Kecil kecil cabe rawit y
ReplyDeleteBANG PROxyz