-->

Persamaan dan Perbedaan Indonesia dan Filipina

Indonesia dan Filipina

Indonesia dan Filipina adalah dua negara yang terletak di Asia Tenggara. Keduanya merupakan pendiri dan anggota ASEAN  sejak 1968, dan juga berpartisipasi di SEA Games mulai dekade 70-an.

Mengenai kedua negara ini ternyata menempati peringkat pertama dan kedua untuk jumlah penderita Corona di Asia Tenggara dengan jumlah yang terus menaik setiap harinya. Di Indonesia sendiri hingga tulisan ini dibuat jumlah penderita berada di angka 26.940 sedangkan Filipina pada angka 18.086.

Jumlah yang tidak mengejutkan sebenarnya mengingat keduanya mempunyai jumlah penduduk terbanyak di Asia Tenggara. Indonesia mempunyai jumlah penduduk sebanyak 267 juta sedangkan Filipina 106 juta. Jumlah sebanyak itu memang membuat penyebaran virus Corona agak sukar terkendali.

Berangkat dari kasus Corona yang setiap hari semakin meningkat di kedua negara tersebut itulah tulisan ini hendak mengangkat persamaan dan perbedaan kedua negara. Apa saja persamaan dan perbedaannya itu? Yuk, mari kita simak bersama-sama!

Persamaan Indonesia dan Filipina

Negara Kepulauan

Indonesia dan Filipina

Persamaan pertama yang akan mudah dilihat dengan mata telanjang pada kedua negara adalah keduanya merupakan negara kepulauan.

Pada peta dunia akan terlihat jelas pulau-pulau yang membujur dari barat hingga timur pada Indonesia dan dari utara hingga selatan pada Filipina.

Indonesia sendiri adalah negara kepulauan terbesar di dunia, dengan jumlah pulau mencapai 17.058  sedangkan Filipina adalah negara kepulauan terbesar kedua di dunia, dengan jumlah pulau mencapai 7.641.

Pulau-pulau yang ada di kedua negara terdiri dari pulau-pulau utama dan besar, yaitu Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua untuk Indonesia. Sedangkan di Filipina pulau-pulau besar terdiri dari 3, yaitu Luzon, Visayas, dan Mindanao.

Untuk Indonesia Pulau Jawa adalah nadi pusat perekenomian, dan Jakarta sebagai ibu kota berada di pulau yang paling subur tersebut sedangkan Filpina adalah Pulau Luzon, dan Manila sebagai ibu kota ada di pulau paling utara negara tersebut.

Negara Republik

Baik Indonesia maupun Filipina adalah dua negara kepulauan yang berbentuk republik dengan sistem presidensial. Itu berarti kedua negara dipimpin oleh presiden sebagai kepala negara dan pemerintahan.

Indonesia mengadopsi sistem republik semenjak memproklamirkan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945 sedangkan Filipina pada 4 Juli 1946.

Meski begitu, ternyata ada perbedaan dalam pemilihan presiden di kedua negara. Apabila Indonesia melaksanakannya 5 tahun sekali, Filipina malah 6 tahun sekali.

Punya Beragam Etnis

Indonesia dan Filipina ternyata merupakan dua negara multietnis di Asia Tenggara. Hal tersebut membuat kebudayaan di kedua negara menjadi kaya dan beragam.

Indonesia sendiri terdiri dari 600-an etnis yang tersebar dari Sabang hingga Merauke sedangkan Filipina terdiri dari lebih dari 175 etnis mulai dari Luzon hingga Mindanao.

Etnis-etnis di Indonesia antara lain Jawa, Sunda, Melayu, Batak, dan Madura. Sedangkan Filipina terdiri dari Tagalog, Bisaya, Cebuano, Ilokano, Hiligaynon.

Dari etnis-etnis yang ada di kedua negara tentu saja ada yang terbesar. Indonesia sendiri mempunyai etnis Jawa sebagai yang terbesar, dengan jumlah 40% dari populasi, dan tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.

Sedangkan di Filipina etnis terbesar adalah Tagalog 24,4%, dan kebanyakan hanya terkonsentrasi di wilayah Luzon saja terutama di Manila.

Baik etnis di Indonesia dan Filipina sebenarnya merupakan satu keturunan, yaitu Melayu-Austronesia sehingga perbedaan fisik kedua masyarakatnya tidak terlalu begitu mencolok.

Punya Ras Negroid

Meskipun mempunyai tampilan Melayu-Mongoloid/Austronesia pada mayoritas masyarakatnya, ternyata baik Indonesia maupun Filipina juga mempunyai ras Negroid atau Melanesia.

Untuk Indonesia sendiri ras-ras itu berada di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kepulauan Maluku, dan Pulau Papua. Sedangkan di Filipina ras negroid yang ada berada di tiga pulau besar di negara tersebut. Mereka adalah orang Ati, Batak, Aeta, dan Mamanwa.

Sistem Provinsi

Untuk pembagian wilayah secara administratif, Indonesia dan Filipina menerapkan sistem provinsial pada wilayahnya masing-masing.

Indonesia sendiri mempunyai provinsi sebanyak 34 buah sedangkan Filipina 81 provinsi. Dari jumlah-jumlah itu ada beberapa wilayah yang punya status khusus.

Di Indonesia ada 5 wilayah yang mempunyai status tersebut, yaitu Aceh, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Papua Barat, dan Papua. Sedangkan Filipina hanya 1 wilayah saja, Bangsamoro , yang terletak di Pulau Mindanao.

Menariknya, ternyata ada persamaan antara Aceh dan Bangsamoro. Kedua-duanya merupakan wilayah yang sama-sama menerapkan syariat Islam berdasarkan sejarah dan budaya mereka.

Perbedaan Indonesia dan Filipina

Selain persamaan, Indonesia dan Filipina juga mempunyai beberapa perbedaan yang bisa terlihat jelas, yaitu:

Agama

Agama merupakan yang sungguh berbeda pada kedua negara. Indonesia mayoritas beragama Islam terutama pada wilayah barat sedangkan timur menganut agama Kristen terutama Protestan.

Sedangkan Filipina adalah negara yang mayoritas masyarakatnya menganut Kristen terutama Katolik terutama di bagian utara sedangkan sisanya di selatan menganut Islam.

Agama, baik di Indonesia dan Filipina, pun sudah bercampur-baur dengan tradisi-tradisi kebudayaan yang ada sehingga sudah menjadi keharusan bagi setiap pemeluknya untuk menjalankan dengan sungguh-sungguh.

Hal inilah yang kemudian menyebabkan beberapa sikap fanatik atau berlebihan yang terkadang muncul dari hasil pembauran tersebut, dan malah yang menyebabkan penyebaran Corona sukar terkendali.

Bahasa

Baik Indonesia maupun Filipina mempunyai bahasa-bahasa yang berbeda. Indonesia sendiri mempunyai bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional sedangkan Filipina mempunyai wikang Filipino sebagai bahasa nasional.

Meski berbeda, keduanya merupakan rumpun bahasa yang sama, yaitu Austronesia, dan mempunyai beberapa kosakata yang mirip seperti lima, kami, langit, dan anak yang juga punya arti sama.

Baik bahasa Indonesia maupun Filipino juga merupakan bahasa rumpun Austronesia dengan penutur terbanyak di Asia Tenggara sebagai bahasa nasional.

Bahasa Indonesia sendiri merupakan varian dari bahasa Melayu, terutama Melayu-Riau yang mulai dijadikan sebagai bahasa kebangsaan pada 1928 lewat sebuah kongres pemuda.

Pemilihan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional merupakan hal yang terbilang tepat walaupun suku Melayu jumlahnya tidak seberapa dibandingkan dengan suku Jawa atau Sunda yang merupakan mayoritas.

Pemilihan itu juga berdasarkan sejarah bahwa bahasa Melayu sudah lama menjadi lingua-franca wilayah-wilayah Indonesia sejak berabad-abad silam .

Sedangkan bahasa Filipino adalah bahasa yang asalnya berasal dari Tagalog, bahasa etnis terbesar di negara tersebut. Pemilihan Tagalog sebagai bahasa nasional ditetapkan pada 1937 lewat sebuah keputusan Presiden Manuel Quezon ketika negara itu masih menjadi persemakmuran AS.

Pemilihan Tagalog sebagai bahasa nasional berdasarkan beberapa faktor seperti bahasanya yang sudah tersebar banyak di seluruh wilayah Filipina, dan mudah dipahami.

Faktor lainnya adalah kebanyakan literatur modern Filipina yang menyerap ilmu pengetahuan kebanyakan dari Spanyol ditulis dalam bahasa Tagalog, dan ide-ide kebangsaan Filipina juga digemakan melalui bahasa tersebut.

Penetapan Tagalog sebagai bahasa nasional ini pada awalnya tentu saja membuat beberapa penutur bahasa lain seperti Cebuano mengajukan protes karena menganggapnya sebagai bahasa kolonialis Spanyol.

Nama

Meskipun etnis Jawa adalah yang terbesar di Indonesia, mereka tidak memaksakan untuk menggunakan nama-nama Jawa pada orang-orang non-Jawa.

Jadilah, nama orang-orang di Indonesia itu sangat beragam, dan menampilkan ciri khas kesukuannya. Yang dari suku Batak akan menampilkan nama dengan marga Bataknya. Begitu juga yang dari Minahasa dengan marganya.

Nama-nama yang beragam ini membuat orang-orang tersebut mudah dikenali asal-usul dan latar belakangnya.

Sedangkan di Filipina, hampir semua nama orang di negara itu berbau Spanyol atau Hispanik sehingga tidak akan ketahuan asal-usul dan latar belakangnya. Pengecualian adalah pada orang-orang Moro yang memakai nama Arab untuk mengesankan mereka sebagai muslim.

Pemakaian nama Hispanik membuat Filipina bagaikan salah satu wilayah Amerika Latin di Asia sebab beberapa orang memperhatikan tradisi kebudayaan yang ada di Filipina mirip dengan di salah satu wilayah Amerika tersebut.

Kemerdekaan

Memang tertulis di buku sejarah bahwa Indonesia lebih dahulu memproklamasikan kemerdekaan pada 1945 sedangkan Filipina setahun setelahnya.

Namun jika diperhatikan bahwa sebelum diberi pengakuan kemerdekaan oleh Amerika Serikat, Filipina sesungguhnya sudah merdeka pada 1898 dari Spanyol.

Kemerdekaan Filipina itu merupakan kemerdekaan yang pertama di Asia sehingga banyak membuat kolonialis Barat ketar-ketir jika semangat kemerdekaan itu menyebar ke wilayah-wilayah Asia lainnya termasuk Indonesia yang saat itu masih dijajah Belanda.

Namun kemerdekaan Filipina itu hanya berumur singkat karena setelah Spanyol pergi datanglah AS untuk membatalkan kemerdekaan itu, dan menguasai Filipina hingga 1946.

Kemerdekaan yang bisa diraih Filipina pada akhir abad ke-19 itu dikarenakan masyarakatnya yang sudah begitu melek dalam berbagai literatur modern dari Eropa terutama Spanyol yang kemudian dijadikan sebagai bahan perlawanan oleh beberapa intelektual Filipina seperti Jose Rizal.

Ketika Filipina sudah dalam taraf seperti itu Indonesia masih terbelenggu oleh penjajahan Belanda yang sama sekali tidak memberi akses literatur modern, yang baru mulai melakukannya pada awal abad ke-20, dan baru mulai memperlihatkan hasil pada 1908 hingga 1930-an.

0 Response to "Persamaan dan Perbedaan Indonesia dan Filipina"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel