-->

8 Suku Bangsa di Asia Tenggara yang Terpengaruh Hindu-Buddha

Suku bangsa di Asia Tenggara itu jumlahnya banyak sekali hingga mencapai ratusan juta lebih. Jumlah sebanyak itu tentu saja ada di Indonesia yang penduduknya mencapai jumlah hingga 200 juta lebih. Di wilayah yang dalam bahasa Inggris disebut sebagai Southeast Asia ini, tercatat ada 8 suku bangsa yang dipengaruhi oleh Hindu-Buddha.



Pengaruh kedua agama ini ada karena masa lalu Asia Tenggara yang merupakan penyebaran kebudayaan India, dan bagian dari India Raya yang meliputi dari anak benua India hingga Kepulauan Nusantara. Pengaruh itu terlihat pada bentuk bangunan, pemerintahan, literatur, dan filosofi.

Baca Juga: Ramayana di Asia Tenggara

Delapan suku bangsa ini tersebar di Asia Tenggara Maritim atau Kepulauan Nusantara dan Asia Tenggara Daratan atau Indocina. Lalu siapa sajakah para suku bangsa itu? Yuk, tanpa berlama-lama, mari kita simak bersama!

1. Jawa

suku bangsa di Asia Tenggara

Suku bangsa pertama di Asia Tenggara yang terpengaruh Hindu-Buddha adalah Jawa. Ini suku bangsa yang berasal dari Indonesia, dan merupakan yang terbesar di negara kepulauan ini. Jumlahnya mencapai 95 jutaan orang di Indonesia. Selain di Indonesia mereka juga tersebar di beberapa negara seperti Malaysia, Singapura, dan Suriname, yang merupakan rumah terbesar orang Jawa di Amerika Latin. Dengan jumlah sebesar itu, tidaklah mengherankan jika orang Jawa tersebar di berbagai bidang di Indonesia terutama pemerintahan. Bahkan, para presiden Indonesia kebanyakan berasal dari suku ini.

Baca Juga: Pertunjukan Bayangan (Wayang Kulit) di Asia Tenggara

Pengaruh Hindu-Buddha pada suku Jawa terlihat pada bangunan, pemerintahan, filosofi hidup, dan sebagainya. Contoh paling nyata adalah Candi Borobudur dan Prambanan. Di samping itu banyak kerajaan bercorak Hindu-Buddha yang pernah ada di Jawa seperti Majapahit, Singosari, dan Mataram Hindu. Meskipun hari ini mayoritas orang Jawa adalah muslim pengaruh Hindu-Buddha masih bisa terlihat pada Kejawen yang merupakan ajaran leluhur yang disinkretiskan, Wayang Kulit, tulisan Hanacaraka yang terpengaruh dari aksara Dewanagari India.

2. Sunda

Suku bangsa di Asia Tenggara

Suku bangsa kedua adalah Sunda, yang juga berasal dari Indonesia, dan merupakan suku terbesar kedua di negara ini. Jumlahnya mencapai 36 jutaan orang. Mayoritas orang Sunda berada di Provinsi Jawa Barat dan Banten. Orang Sunda sendiri bisa dibilang berkerabat dekat dengan orang Jawa karena keduanya saling berbagi pengaruh kebudayaan. Bahkan, beberapa kosakata Sunda diserap dari Jawa begitu juga sastra, musik, dan penamaan orang-orangnya. Sampai abad ke-19 orang Sunda masih dianggap satu sebagai orang Jawa, yang kemudian oleh K.F. Holle dipisahkan.

Pengaruh Hindu-Buddha pada suku bangsa ini terlihat pada bangunan, pemerintahan, filosofi hidup, tulisan, dan kebudayaan. Contoh paling kuat adalah Wayang Golek yang menjadi identitas kuat orang Sunda dalam kesenian serta Kerajaan Pajajaran beserta Prabu Siliwangi yang dianggap sosok kuat melegenda sampai-sampai diabadikan menjadi nama universitas dan komando daerah militer. Seperti Jawa, mayoritas orang Sunda adalah muslim namun muslim yang begitu taat seperti halnya di Sumatera. Akan tetapi ada beberapa orang Sunda yang masih mempraktekkan Hindu-Buddha namun dalam jumlah kecil seperti pada Sunda Wiwitan atau Buhun.

3. Bali

suku bangsa di Asia Tenggara

Bali merupakan hal yang begitu populer di Indonesia karena di sinilah pariwisata Indonesia begitu terkenal. Bali di Indonesia bisa merujuk pada pulau, suku bangsa, bahasa, dan adat-istiadat. Namun di sini yang dibahas adalah suku Bali yang merupakan suku minoritas di Indonesia. Jumlahnya hanya sekitar 3,9 juta, dan kebanyakan berada di Pulau Bali, tidak seperti orang Jawa dan Sunda. Rata-rata kebanyakan bekerja pada bidang pariwisata, seni, dan budaya seturut dengan Bali yang menjadi pusat pariwisata Indonesia.

Seperti Jawa dan Sunda, Bali juga merupakan salah satu suku bangsa di Asia Tenggara yang terpengaruh Hindu-Buddha, dan bentuk itu masih terlihat jelas sampai sekarang. Ya, Bali adalah satu-satunya suku yang masih melestarikan Hindu sebagai agama resmi dan tradisi. Tidak seperti Jawa dan Sunda yang sudah beralih ke Islam semenjak runtuhnya Majapahit dan Pajajaran. Hindu datang ke Bali diperkirakan pada masa Majapahit saat Gajah Mada menaklukkan Bali dalam sebuah ekspedisi militer. Pengaruh yang kuat itu terlihat pada arsitektur, kepercayaan, seni yang berhubungan dengan hinduisme yang dipadukan dengan budaya lokal.

4. Thai

suku bangsa di Asia Tenggara

Dari Kepulauan Nusantara, kita menuju ke Semenanjung Asia Tenggara atau Indocina. Di sini juga banyak terdapat suku bangsa yang dipengaruhi Hindu-Buddha. Yang pertama adalah Thai, orang-orang yang mendiami negara bernama Thailand. Orang Thai merupakan mayoritas di negara berjuluk Gajah Putih. Jumlahnya mencapai hampir 60 juta orang. Selain di Thailand, orang Thai juga berada di Amerika, Jepang, dan Korea.

Baca Juga: Bangkok, Si Kota Malaikat Penerus Ayyuthaya

Pengaruh Hindu-Buddha masih terlihat begitu jelas pada diri orang-orang Thai sebab mereka merupakan penganut agama Buddha. Bahkan, Buddha sendiri merupakan agama negara. Jumlah penganut agama Siddharta Gautama ini di Thailand adalah terbesar ketiga setelah Cina dan Jepang. Buddha di Thailand yang sudah mengakar dalam segala bentuk kehidupan ini datang pada masa Kerajaan Asoka berkuasa di India. Pengaruh Buddha yang paling kuat terlihat pada arsitektur bernama Wat, kerajaan-kerajaan yang pernah ada di Thailand yang dulu bernama Siam, yaitu Sukhothai dan Ayutthaya, serta penyematan nama Buddha pada raja-raja terdahulu.

5. Khmer

suku bangsa di Asia Tenggara

Khmer adalah sebutan orang-orang yang mendiami Kamboja, salah satu negara di Indocina yang berbatasan dengan Thailand. Suku ini merupakan suku mayoritas di negara yang dahulu terkenal akan rezim Pol Potnya tersebut. Jumlahnya mencapai 16 juta atau 97% dari populasi. Mayoritas orang Khmer adalah penganut Buddha. Hal itu terlihat dari bentuk bangunan, gaya hidup, seni, dan budaya. Namun di masa silam, orang Khmer sempat menganut Hindu. 

Contoh paling kuat dari pengaruh itu adalah Angkor Wat, pertunjukkan kebudayaan, arsitektur, dan lain sebagainya. Bahkan untuk kebudayaan, Khmer mirip satu sama lain dengan Thai. Kemiripan itu ada karena di masa silam orang-orang Khmer yang berjaya melalui Kerajaan Khmer yang menguasai hampir seluruh Indocina menampung banyak orang Thai di wilayahnya. Orang-orang Thai ini banyak belajar kebudayaan dari Khmer, dan setelah kuat memisahkan diri lalu membentuk pemerintahan sendiri.

6. Lao

suku bangsa di Asia Tenggara

Selain Thai dan Khmer, juga terdapat suku Lao yang mendiami Laos, salah satu negara di Asia Tenggara yang tidak punya perairan sama sekali. Orang Lao merupakan mayoritas di Laos, dan sama seperti Thai dan Khmer juga beragama Buddha. Pengaruh Buddha begitu kuat di orang-orang ini, dan terlihat pada bangunan-bangunan seperti kuil-kuil di Champasak, Luang Prabang, dan kuil nasional Pha Tat Luang.

Kebudayaan orang Lao sendiri bisa dibilang mirip dengan orang Thai dan Khmer karena seperti halnya orang Thai, orang Lao juga belajar kebudayaan dari orang Khmer. Namun tidak seperti Thai, orang Lao justru meminta bantuan orang Khmer untuk mendirikan kerajaan yang begitu berpengaruh di Laos hingga saat ini, Lan Xang.

7. Campa

suku bangsa di Asia Tenggara

Bagi sebagian besar orang Indonesia nama Campa bukanlah nama yang asing sebab nama ini seringkali muncul dalam pembahasan penyebaran Islam di Indonesia melalui Wali Songo yang beberapa di antaranya adalah keturunan Campa seperti Sunan Ampel. Bahkan pada masa Kerajaan Singosari dan Majapahit, beberapa istri kerajaan adalah orang Champa. Orang Champa sendiri adalah salah suku bangsa Austronesia yang berasal dari Kalimantan, dan menetap di Indocina sejak abad ke 2, dan mendirikan Kerajaan Campa yang terdiri dari berbagai federasi.

Baca Juga: Campa: Yang Hilang dari Peta Dunia

Mayoritas orang Campa saat ini adalah muslim sejak abad ke-10. Namun pada awalnya orang-orang Champa adalah penganut Hindu. Meski begitu ada sebagian kecil penganut Hindu, yaitu Campa Balamon, yang jumlahnya 60.000 orang. Pengaruh Hindu masih terlihat begitu kuat pada peninggalan-peninggalan mereka yang kebanyakan berada di Vietnam Tengah dan Selatan terutama di My Son. Perlu diketahui, suku Campa adalah salah satu suku minoritas yang mendiami Kamboja dan Vietnam. Mereka kehilangan wilayahnya pada abad ke-17 setelah aneksasi Vietnam dari utara. Banyak orang Campa yang kemudian mengungsi ke beberapa negara seperti Kamboja, Malaysia, dan Indonesia. Di Kamboja mereka mendiami Kompong Cham, salah satu provinsi di negara tersebut.

8. Bamar

suku bangsa di Asia Tenggara

Suku bangsa di Asia Tenggara terakhir yang terpengaruh Hindu-Buddha dari India adalah Bamar. Suku ini merupakan suku yang berada di Myanmar, dan merupakan suku mayoritas di negara tersebut. Jumlahnya mencapai sekitar 33 juta orang. Bamar adalah suku yang kebanyakan bertempat tinggal di daerah sekitar Sungai Irrawaddy. Karena merupakan mayoritas, tidaklah mengherankan jika banyak orang Bamar mendominasi segala bidang kehidupan di Myanmar termasuk pemerintahan dan bahasa. Bahkan, dominasi ini kerap menimbulkan perselisihan dengan suku-suku lain karena dilakukan melalui pemaksaan. Akibatnya, timbul banyak pemberontakan di negara yang sampai 2010 masih dikuasai junta militer.

Pengaruh India cukup kuat pada diri orang Bamar karena mayoritas merupakan penganut Buddha. Hal itu terlihat dari bentuk bangunan seperti Pagoda Shwedagon dan Kerajaan Pagan yang merupakan identitas nasional dan kejayaan masa lalu Myanmar. Tulisan mereka juga terpengaruh dari India terutama dari Pali.

0 Response to "8 Suku Bangsa di Asia Tenggara yang Terpengaruh Hindu-Buddha"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel