Ketika Singa Menyadap Harimau

Kegiatan sadap-menyadap tampaknya sedang menjadi tren politik internasional belakangan ini. Setelah Indonesia berang atas kegiatan penyadapan yang dilakukan tetangga di selatan, Australia. Kini muncul lagi masalah serupa dengan melibatkan kedua negara yang sesungguhnya sudah saling kenal sejak lama sejak berabad-abad silam.

antarapos.com

Malaysia dan Singapura kedua negara tersebut. Dalam pandangan umum orang Indonesia, keduanya merupakan negara jiran yang cukup kaya dan maju. Banyak orang Indonesia sering bepergian ke kedua negara tersebut, baik untuk berbisnis, berwisata, dan berbelanja. Kedua negara merupakan negara jiran yang hanya dipisahkan oleh sebuah selat kecil bernama Selat Singapura yang dihubungkan dengan sebuah jembatan penghubung antara Singapura dan Johor Bahru, Malaysia, Tambak Johor. Secara ekonomi, Singapura lebih kuat daripada Malaysia. Negara kecil itu pun masuk ke dalam jajaran Macan Asia dan menjadi sebuah oase negara dunia pertama di deretan negara-negara dunia ketiga di Asia Tenggara.

Keduanya pun juga memiliki hubungan historis yang panjang. Di masa lalu Singapura bersama-sama dengan Malaysia merupakan wilayah Sriwijaya, Majapahit, dan terakhir Kesultanan Johor. Keduanya juga sama-sama dikuasai Inggris pada akhir abad ke-19 sebagai bagian jalur ekonomi kerajaan di Eropa tersebut. Kedua negara sama-sama berisikan orang-orang Melayu, meskipun di Singapura Melayu menjadi minoritas karena kalah oleh dominasi Cina dan India. Lalu ketika Malaysia hendak mendirikan federasi dengan restu Inggris, Singapura pun dimasukkan pada 1963 meski dua tahun kemudian negara kecil itu memisahkan diri karena alasan etnis.

investvine.com

Akan tetapi, kesamaan di antara keduanya seringkali juga tidak berjalan mulus. Seperti halnya hubungan Indonesia-Malaysia, hubungan Malaysia-Singapura pun serupa sifatnya. Hubungan disharmonis kedua negara itu kembali mencuat kala Singapura dituduh Malaysia melakukan penyadapan ke Malaysia melalui perusahaan telekomunikasi terbesar "negeri singa", SingTel. Tuduhan ini berawal dari laporan Sydney Morning Herald yang melampirkan data intelijen milik Edward Snowden. Data itu menyebutkan beberapa negara menjadi sekutu AS dalam penyadapan ke enam negara. Di antara negara yang menjadi sekutu itu ialah Singapura dan salah satu target penyadapan ialah Malaysia.

Mengetahui adanya penyadapan yang dilakukan tetangga di barat daya, Malaysia melalui Menteri Luar Negeri Mereka, Anifah Aman, pada Senin, 25 November 2013 memanggil Duta Besar Singapura dan Komisioner Tinggi negara itu untuk menyampaikan nota protes sekaligus konfirmasi. Aman menyatakan bahwa penyadapan yang dilakukan Singapura terhadap Malaysia merupakan masalah yang serius dan tidak bisa diterima sama sekali.

Esok harinya, Menteri Pertahanan, Ahmad Zahid Hamidi, menyatakan bahwa Malaysia siap sedia mengajak Singapura untuk berbagi data intelijen dan bukan dengan cara menyadap seperti dilansir The Star. Malaysia juga telah mengirimkan nota protes ke AS atas masalah ini.

borneoinsider

Permasalahan hubungan kedua jiran memang bukan sekali ini saja. Masalah penyadapan hanyalah menjadi salah satu dari disharmonisnya kedua jiran serumpun itu. Jauh sebelumnya, ketika Singapura memutuskan diri merdeka dari Malaysia pada 1965, Lee Kuan Yew berujar bahwa Malaysia bukanlah saudara kandung Singapura. Intinya, Singapura dan Malaysia berbeda, terutama dalam etnis. Hal yang membuat Malaysia geram mengingat secara historis Singapura merupakan wilayah Kesultanan Johor hingga abad ke-19 sebelum dibeli Raffles yang berjasa membesarkan Singapura hingga sekarang. Malaysia pun menyatakan bahwa Singapura sejatinya hanyalah pelabuhan entrepot yang masih mengandalkan air dan listrik dari Malaysia melalui Johor Bahru. Malaysia juga berang dengan Singapura yang berani mempertontonkan kekuatan udara mereka di ruang udara Malaysia, tepatnya di Johor Bahru. Yang membuat Malaysia kesal dengan Singapura, "negeri singa" menjalin hubungan diplomatik dengan Israel dan menjadi sekutu setia AS. Ketika AS hendak mencari pangkalan militer baru, Singapura buru-buru mengusulkan diri, yang kemudian ditolak oleh Malaysia sehingga hal itu diurungkan. Sengketa Pulau Batu Puteh juga menjadi titik disharmonis kedua negara yang sama-sama mengklaim pulau tersebut yang kemudian oleh Mahkamah Internasional diserahkan kepada Singapura pada 2007. Malaysia juga menuduh Singapura sebagai batu api hubungan Indonesia-Malaysia.

bloomberg.com

Pada masa Mahattir berkuasa, hubungan kedua negara tidak begitu bagus mengingat Mahattir merupakan sosok anti-Barat. Ketika Mahattir turun dan digantikan Abdullah Ahmad Badawi, hubungan kedua negara coba diperbaiki dengan Malaysia mengizinkan Singapura menjadi investor utama pembangunan kawasan Iskandar di Johor Bahru. Kedua negara mencoba merealisasikan jembatan penghubung berbentuk S untuk menggantikan Tambak Johor yang sudah ada sejak awal abad ke-20. Namun, rencana itu diurungkan kembali karena persoalan politis dan lingkungan

Hubungan kedua jiran pun seperti halnya hubungan Indonesia-Malaysia, juga merambat ke dunia olahraga, khususnya sepak bola. Pertandingan Malaysia-Singapura akan selalu menjadi pertandingan sepak bola yang ramai. Isu-isu seperti naturalisasi dan keaslian pemain akan selalu didengungkan, terutama oleh kelompok suporter utama Malaysia, Ultras Malaysia. Tak hanya itu, kedua tim juga mempunyai kekuatan yang sepadan dan seimbang sehingga kerap menyajikan persaingan sengit di lapangan. Meskipun begitu, ini tak menghalangi AirAsia untuk mensponsori Timnas Singapura dan antara Malaysia dan Singapura melakukan pertukaran tim muda di liga masing-masing.

Kasus disharmonis kedua negara merupakan salah satu masalah disharmonis negara-negara ASEAN. Selain keduanya, ada Indonesia-Malaysia, Thailand-Kamboja, Malaysia-Thailand, Malaysia-Filipina, Thailand-Myanmar, dan konflik Kepulauan Spratly. Tentu saja itu merupakan masalah yang harus diselesaikan oleh ASEAN bersama negara-negara anggotanya. Apalagi Malaysia dan Singapura termasuk negara-negara pendiri ASEAN.

Dari berbagai sumber

Share this post