-->

AirAsia: Raja Maskapai Penerbangan Murah di Asia Tenggara

lifestyle.kompasiana.com


Now Everyone can fly

Slogan itu tampaknya sudah tidak begitu asing di telinga, terutama bagi mereka yang senang bepergian atau travelling. Sebuah slogan yang diartikan secara bebas "sekarang semua orang bisa terbang" itu menjadi daya tarik sebuah maskapai berbiaya murah, AirAsia.

AirAsia New Logo.svg
wikipedia.org

Ya, siapa tidak mengenal AirAsia? Perusahaan penerbangan yang dimiliki oleh Tony Fernandez ini merupakan rajanya maskapai penerbangan murah dari Malaysia dan mempunyai beberapa anak perusahaan di beberapa negara ASEAN, Jepang, dan India seperti Indonesia AirAsia, Thai AirAsia, Philippines AirAsia, AirAsia Japan, dan AirAsia India. Kemudian untuk penerbangan internasionalnya, AirAsia mengandalkan AirAsia X dan AirAsia Zest yang merupakan kerja sama dengan sebuah perusahaan di Filipina, Zest-O. AirAsia merupakan maskapai penerbangan murah yang paling sering dirujuk oleh para traveller. Ini dikarenakan bukan hanya biaya murah yang selalu ditawarkan dan terkadang bisa didiskon melainkan juga inovasi yang dilakukan oleh maskapai itu untuk memuaskan calon penumpang dan penumpangnya.

Inovasi yang dilakukan AirAsia meliputi check-in. Bisa dibilang maskapai yang identik dengan merah-merah ini menggunakan check-in dengan tidak harus melulu mengantre di depan loket. Cukup melakukannya dengan mesin check-in yang terpasang di tiap bandara. Selain itu check-in bisa dilakukan dengan cara menunjukkan barcode melalui telepon genggam atau tablet. Sebuah cara yang benar-benar mudah dan menghemat waktu sehingga waktu dan energi penumpang tidak akan habis hanya untuk mengantre. Belum lagi pelayanan dan ketepatan waktu yang dilakukan maskapai ini dari dan menuju bandara tujuan. Hal itulah yang membuat AirAsia lima kali berturut-turut juara maskapai penerbangan berbiaya murah (2009-2013) dan juara 2013 untuk airline versi SkyTrax. Dengan pemasukan sekitar 1,88 milyar pada 2013, AirAsia kini mempunyai 88 kota tujuan dari 25 negara dan kebanyakan di Asia Tenggara dan Asia yang memang merupakan prioritas maskapai ini.
Bagaimanakah ceritanya maskapai ini bisa meraih kesuksesan seperti sekarang?
ginanjar-gibura.blogspot.com


Ini bermula pada 2 Desember 2001 ketika bekas seorang eksekutif yang pernah bekerja di Time Warner, Tony Fernandez membeli sebuah maskapai penerbangan yang dimiliki DRB-Hicom, sebuah perusahaan peralatan otomotif dengan harga hanya sekitar RM 1. Fernandez, lelaki Malaysia keturunan India-Portugis pemilik Tune Group, perusahaan yang bergerak di bidang hiburan, mempunyai semacam tantangan untuk bisa membuat AirAsia menjadi sebuah perusahaan maskapai berbiaya murah namun berkualitas tinggi. Ketika membeli AirAsia yang sejujurnya sudah berdiri pada 1993 dan beroperasi pada 1996, Fernandez juga harus menyertainya dengan hutang senilai USD 11 milyar. Namun, itu semua terbayar ketika pada 2002, Fernandez mampu membawa Air Asia mencapai keuntungan. Pada tahun itu juga ia meluncurkan rute penerbangan baru dari KLIA yang memang menjadi markas maskapai ini.

Supaya bisa bersaing dan menandingi monopoli yang dilakukan Malaysia Air, perusahaan penerbangan milik Pemerintah Malaysia, Fernandez dengan berani menetapkan harga murah tiket mulai dari RM 1. Inilah yang membuat AirAsia akhirnya terus diminati dan menjadi terkenal seantero Malaysia. Selagi melobi Mahattir Mohammad, Perdana Menteri Malaysia pada 2003 untuk membuka perjanjian udara terbuka yang memungkinkan penerbangan antara negara ASEAN melalui AirAsia, maskapai ini mulai membuka markas keduanya di Bandara Udara Senai, Johor Bharu. Ketika Mahattir, yang ketika itu masih menjadi perdana menteri menyetujui usulan Fernandez, AirAsia pada tahun itu juga memulai penerbangan pertamanya ke Bangkok, Thailand. Selanjutnya, maskapai ini melakukan penerbangan ke Makau, Xiamen, Singapura, Jakarta, dan beberapa negara lain seperti Vietnam, Kamboja, dan Brunei. Hingga 2008, terdapat 60 rute baru yang dimiliki AirAsia dari 106 rute yang direncanakan. Pada Agustus 2011, AirAsia setuju beraliansi dengan Malaysia Airlines dalam hal barter berbagi tempat. Sebuah aliansi yang tidak disetujui Pemerintah Malaysia. Lantas aliansi itu dibatalkan.

jepretgrafer.com

AirAsia, dengan menyandang nama Asia di belakang air sejatinya merupakan perusahaan penerbangan berbiaya murah yang mencoba pertama kali melakukan penerbangan murah di seantero Asia. Namun perusahaan ini mulai mengglobal ketika membuka rute penerbangan ke Australia pada 2012 melalui AirAsia X. Selanjutnya Uni Emirat Arab, Selandia Baru, dan Prancis. Nama maskapai ini semakin terkenal kala menjadi sponsor Manchester United. Yang kemudian disusul dengan sang CEO, Tony Fernandez menjadi pemilik saham terbesar di Queens Park Rangers yang otomatis memasang logo perusahaannya di kostum QPR. AirAsia pun juga menjadi sponsor untuk Timnas Malaysia dan Singapura.

Kehadiran AirAsia dalam jagad penerbangan, setidaknya, cukup membantu mereka yang ingin ke luar negeri namun dengan maskapai berbiaya murah. Sebab sesuai dengan slogan "Now Everyone Can Fly" yang diusung menjadikan penerbangan ke luar negeri seperti kacang goreng. Meskipun mendapat saingan dari Tiger Airways, AirAsia masih tetap menjadikan dirinya sebagai maskapai berbiaya murah utama, terutama di Asia Tenggara.

Dari berbagai sumber

0 Response to "AirAsia: Raja Maskapai Penerbangan Murah di Asia Tenggara"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel