-->

Ketika Yolanda Menyapa Pinoy

Dunia, khususnya Asia Tenggara, sedang terhenyak dan berduka dengan apa yang terjadi di Filipina dalam seminggu terakhir. Negara kepulauan di Samudera Pasifik itu harus menderita selama berhari-hari akibat badai topan super Haiyan ---lebih akrab dipanggil Yolanda di negara ini--- yang menerjang Filipina semenjak 8 November 2013. Kekuatan badai yang mencapai hingga 125 knot atau 230 kilometer per jam ini telah memporakporandakan beberapa kota di pesisir timur negara itu. Namun yang paling parah terkena dampaknya adalah Tacloban City, Ibu Kota Provinsi Leyte, tempat Jenderal Douglas McArthur pernah mendarat kembali semasa Perang Dunia ke-2. Kota yang tadinya gemerlap dan hidup seketika menjadi puing-puing berserakan dan rata dengan tanah ketika Yolanda menyapa. Korban jiwa pun bertebaran.

Sampai akhir pekan lalu, CNN melaporkan sekitar 1.000-1.200 orang menjadi korban tewas. Kebanyakan dari mereka bergelimpangan di jalan-jalan kota itu. Namun, Gubernur Leyte, Dominico Petilla, menyatakan bahwa korban bisa mencapai 10.000 orang. Ini dikarenakan adanya korban yang terperangkap, hanyut, dan belum sempat dievakuasi. Keadaan di Filipina ini seperti mengingatkan pada Tsunami 2004 yang terjadi di Aceh. Diberitakan sapuan Yolanda malah meningkatkan intensitas air laut yang berujung pada ombak setinggi empat meter
okezone,com
. Ombak itu kemudian menyebabkan banjir besar yang meruak ke dalam kota.
Apa yang terjadi di Filipina membuat simpati dunia internasional. Amerika Serikat, sebagai sekutu dekat negeri itu langsung mengalirkan bantuan dengan mengirimkan makanan dan personel. Begitu juga Jepang. Hal sama juga dilakukan oleh ASEAN yang mengirimkan doa dan simpati melalui Komunitas ASEAN dan lewat beberapa negara anggotanya.

Setahun sebelumnya, negeri yang akrab dengan salah satu revolusionis Indonesia, Tan Malaka, ini dihantam badai Bopha yang terjadi di Mindanao, dan memakan korban hingga 900 jiwa. Pada Oktober, gempa juga terjadi negeri itu, tepatnya di Provinsi Bohol dengan kekuatan 7,2 skala richter. Dampak dari bencana ini, selain kerusakan material, juga berdampak pada mental orang-orang Filipina yang akhirnya karena kelaparan mulai menjarah mal dan pusat perbelanjaan. Sekarang diberitakan Yolanda sudah mengarah ke Vietnam, Kamboja, dan Cina. Namun pergerakannya sudah melemah. Meski demikian, diperkirakan Yolanda akan hidup lagi.

0 Response to "Ketika Yolanda Menyapa Pinoy"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel