-->

Kerajaan Khmer: Identitas Gemilang Masa Lalu Kamboja

Simbol keemasan gemilang masa lalu Kamboja. Terekam dalam Angkor Wat. Keruntuhannya menyebabkan masa-masa gelap di Kamboja.
-----------------
Bagi sebagian orang nama Angkor Wat bukanlah nama yang begitu asing. Candi terbesar dan identitas nasional Kamboja ini merupakan candi yang kadung terkenal di seluruh dunia. Karena keterkenalan dan kebesarannya, ia selalu dihubung-hubungkan dengan Candi Borobudur di Indonesia, yang ternyata mempunyai hubungan historis orang-orang di baliknya.

wikipedia.org

Tetapi hanya sebagian yang tahu ketika candi besar itu merupakan peninggalan Kerajaan Khmer. Inilah kerajaan terbesar yang berhasil membawa Kamboja jaya di masa lampau. Pada masa jayanya (abad ke-11), Khmer merupakan kerajaan terbesar dan berpengaruh di Asia Tenggara, khususnya Asia Tenggara Daratan. Kekuasaan kerajaan ini meliputi Kamboja, Myanmar, Laos, Thailand, dan Vietnam. Pada masa Khmer berkuasa, Ayyuthaya, yang terkenal di Eropa dan menjadi penguasa Asia Tenggara Daratan (Indocina), belum muncul dan hanya sebuah desa kecil lembah Sungai Chao Phraya yang menjadi wilayah mandala Khmer. Pada masa jayanya, Khmer merupakan kerajaan yang seringkali berperang dengan Campa dan Dai Viet di Vietnam.

Didirikan pada 802 oleh Jayawarman II, seorang Jawa atau seorang Khmer yang sudah lama tinggal di Jawa dengan memproklamirkan di Phnom Kulen, Khmer merupakan kerajaan kedua setelah Campa yang beragama Hindu lalu Buddha di Indocina dan menerapkan konsep dewaraja, konsep yang dibawa dari Jawa. Kerajaan ini, menurut para ahli sejarah dan arkeologi, tidaklah lepas dari pengaruh Jawa, terutama dalam struktur dan arsitektur bangunan candi dengan gaya Jawa Tengah. Candi-candi gunung yang berada di dalam kekuasaan Khmer memang terinspirasi oleh candi-candi gunung di Jawa yang setelahnya dipadukan dengan gaya lokal, yang oleh para ahli disebut sebagai gaya Angkor.

Ibu kota pertama kerajaan ini ialah Indrapura. Kemudian ia memindahkan ibu kotanya ke Harihalaya yang berada di dekat Siem Reap. Keadaan itu berlangsung sampai anaknya, Indrawarman I, memerintah. Kemudian oleh cucunya, Yasowarman I, ibu kota dipindahkan ke Yasodharapura, dengan berpusat pada Candi Phnom Bakeng. Masa keemasan Khmer datang ketika cicit Jayawarman, Suryawarman II memerintah. Di masanya ia membangun bangunan monumental, Angkor Wat, yang ia tujukan untuk Wisnu. Ia membangunnya kala Khmer memutuskan pindah ke ibu kota baru, Angkor. Selain Angkor Wat Khmer memulai invasi ke daerah tetangga seperti Haripunjaya, sebagian Semenanjung Malaya, Thailand, Campa, Laos, dan Vietnam. Beberapa memang berhasil menjadi wilayah Khmer namun ketika ke Vietnam ia mengalami kegagalan dan meninggal dalam perjalanan. Ia kemudian digantikan oleh Jayawarman VII yang dicirikan membangun Angkor Thom. Namun dalam pemerintahannya itu Khmer dikalahkan oleh Campa pada 1177 di Tonle Sap.

wikipedia.org

Masa keemasan Khmer berlangsung hingga pemerintahan Jayawarman VIII. Baphuon menjadi ciri dari pemerintahannya. Ia membangun itu untuk Siwa. Pada masanya ia begitu agresif terhadap pengikut Buddha. Patung-patung buddha dihancurkan dan menyuruh para pengikutnya memeluk agama yang dianutnya, Hindu. Pada masanya juga Mongol di bawah pemerintahan Kubilai Khan hendak menyerang namun tidak terjadi karena ia keburu memberi upeti sebagai pengakuan.

Selepas itu mulailah Khmer mengalami kemunduran. Satu per satu wilayahnya melepaskan diri termasuk juga Ayyuthaya yang menyerang kerajaan ini pada 1350 dan berkali-kali hingga kerajaan ini runtuh pada 1431. Selain serangan Ayyuthaya, dan sebelumnya, Sukhothai, bencana ekologis juga menyebabkan runtuhnya Khmer. Kawasan Angkor menjadi daerah epidemi wabah hitam hingga kemudian Angkor dipindahkan ke Oudong dekat Sungai Mekong, yang merupakan cikal bakal Phnom Penh, Ibu Kota Kamboja saat ini.

Relasi dan Kerajaan Agraris
Sebagai sebuah kerajaan terbesar di Indocina pada masanya, Khmer menjalin relasi dengan beberapa kerajaan yang dianggap sebagai sekutu dekat. Antara lain, Sriwijaya, Jawa (Medang hingga Majapahit), Chola, dan Cina. Hubungan Khmer dengan kerajaan-kerajaan di Nusantara tampak begitu harmonis mengingat asal-usul sang pendiri.

wikipedia.org

Khmer merupakan kerajaan yang berpandangan agraris. Banyaknya sawah menjadi penanda. Ibu kota Angkor yang subur dan banyak kolam ikan membuat para penduduknya banyak mengonsumsi ikan yang kemudian dikukus dan dilapisi dengan daun pisang alias prahok serta menanam banyak pohon pisang untuk dikonsumsi. Hal itu bisa kita lihat pada lukisan-lukisan atau relief-relief di Angkor Wat. Dari segi bangunan, gaya Angkor menyebar ke berbagai negara tetangga Kamboja yang pernah menjadi wilayah Khmer.Selain bangunan, Angkor juga dipenuhi dengan kanal atau baray yang berfungsi mengalirkan air dari Tonle Sap.

Keruntuhan
Runtuhnya Kerajaan Khmer oleh serangan Ayyuthaya dan bencana ekologis berdampak pada situasi sosial di Kamboja. Muncullah abad-abad gelap di negara itu yang membuat Kamboja berada dalam situasi yang berkebalikan. Perlahan-lahan wilayah Kamboja mulai menyusut dan berada di bawah bayang-bayang tetangganya, Siam (Thailand), yang kemudian menjadi kekuatan berpengaruh di Indocina. Kedatangan Prancis lantas dimanfaatkan Kamboja untuk menjadi pelindung dari Siam sehingga mau tidak mau Kamboja berada dalam penguasaan Prancis sampai 1950-an.



0 Response to "Kerajaan Khmer: Identitas Gemilang Masa Lalu Kamboja"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel