Si Hijau Zamrud Lambang Kemakmuran Malaysia
Barometer kemajuan dan lambang kemakmuran Malaysia. Termasuk dalam New 7 Sisters. Sempat menjadi sponsor utama Sauber
---------------------------
Harian Financial Times pada 11 Maret 2007 menulis sebuah artikel berjudul The New Seven Sisters: oil and gas giants dwarf western rivals. Artikel yang ditulis oleh Carola Hoyos itu membeberkan tujuh perusahaan minyak baru yang berpengaruh secara global. Perusahaan-perusahaan minyak itu diambil dari negara-negara yang tergabung dalam OECD --Organisation for Economic Co-operation and Depelovment-- atau Organisasi Kerja Sama dan Pengembangan Ekonomi. Itu artinya, nama-nama perusahaan minyak yang berpengaruh secara global dan disebut dengan The New Seven Sisters berasal dari bukan dari Eropa atau Anglo-Saxon seperti Texaco, Shell, dan BP, melainkan dari negara-negara yang merupakan kekuatan baru dalam ekonomi dunia seperti Cina, Arab Saudi, dan Rusia. Karena itu nama-nama seperti Saudi Aramco, Gazprom, dan Petrobras bermunculan. Nah, dari nama-nama itu terdapat nama Petronas.
Petronas atau Petroliam National Berhad jelas nama yang begitu populer, terutama di Malaysia. Perusahaan minyak ini adalah simbol kemajuan dan kemakmuran Malaysia. Ia tidaklah asing di Asia Tenggara mengingat jangkauannya yang internasional. Didirikan pada 17 Agustus 1974 oleh Pemerintah Malaysia oleh Perdana Menteri Tun Abdul Razak dan menunjuk Tengku Razaleigh Hamzah sebagai pimpinan utama, Petronas merupakan perusahaan minyak nasional yang mempunyai pendapatan hingga Rp 190 trilyun yang kemudian disetor ke Pemerintah Malaysia. Setoran itu setara dengan 40% APBN Malaysia. Setoran dari Petronas digunakan untuk kepentingan publik yang meliputi kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur. Jadi boleh dibilang Petronas merupakan devisa terbesar Malaysia selain pariwisata. Dan 70% dari pendapatan itu diserahkan lagi ke Petronas untuk diinvestasikan kembali. Petronas didirikan sebagai jawaban atas krisis minyak pada 1973.
Mendunianya Petronas disebabkan oleh kinerja manajemen perusahaan minyak dalam produksi dan pintar mencari pasar, serta dukungan penuh dari pemerintah yang melihat minyak merupakan alat yang ampuh untuk mencari kemakmuran. Dalam produksi perusahaan, yang dipimpin oleh Tan Sri Shamsul Azhar bin Abbas, ini mencapai lebih 100.000 barel per hari per sumur. Jumlah ini terbilang cukup besar jika dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan minyak di kawasan seperti Pertamina (Indonesia) dan PetroVietnam (Vietnam). Selain itu, perusahaan ini mempunyai manajemen yang memang mampu merespons dinamika pasar. Ditambah kinerja yang berfokus bukan hanya untuk profit semata, melainkan juga untuk pertumbuhan pasar. Belum lagi Petronas memang mempunyai akses yang cukup banyak untuk meningkatkan kerja sama dan pelatihan dengan perusahaan-perusahaan minyak dunia lainnya yang termasuk perusahaan minyak utama. Shell dan ExxonMobile merupakan dua perusahaan minyak raksasa yang sempat mengebor minyak di Malaysia sebelum Malaysia mendirikan Petronas, yaitu pada 1962. Dari keduanya, Petronas belajar dan diberi kuasa penuh dalam mengelola sehingga menjadi perusahaan minyak yang berjaya di dalam negeri, kawasan, dan dunia.
Karena dianggap berpengaruh untuk kawasan negara-negara berkembang, oleh Fortune Global 500, Petronas digolongkan sebagai satu dari 75 perusahaan terbaik dunia pada 2013. Selain itu, ia berperingkat 12 dunia dan salah satu perusahaan minyak raksasa dunia setelah setelah Saudi Aramco dan PetroChina. Perusahaan, yang bermarkas di Kuala Lumpur ini dan berkantor di Menara Kembar Petronas yang ikonik ini, dilirik oleh salah satu tim Formula 1, Sauber sebagai sponsor utama (1997-2005). Hal ini karena kinerja yang begitu cepat dari Petronas seiring dengan kemajuan yang digapai Malaysia. Kerja sama dengan Sauber sekaligus membuat Petronas mendunia dan menjadi sponsor berbagai ajang otomotif dunia dan pendidikan.
---------------------------
Harian Financial Times pada 11 Maret 2007 menulis sebuah artikel berjudul The New Seven Sisters: oil and gas giants dwarf western rivals. Artikel yang ditulis oleh Carola Hoyos itu membeberkan tujuh perusahaan minyak baru yang berpengaruh secara global. Perusahaan-perusahaan minyak itu diambil dari negara-negara yang tergabung dalam OECD --Organisation for Economic Co-operation and Depelovment-- atau Organisasi Kerja Sama dan Pengembangan Ekonomi. Itu artinya, nama-nama perusahaan minyak yang berpengaruh secara global dan disebut dengan The New Seven Sisters berasal dari bukan dari Eropa atau Anglo-Saxon seperti Texaco, Shell, dan BP, melainkan dari negara-negara yang merupakan kekuatan baru dalam ekonomi dunia seperti Cina, Arab Saudi, dan Rusia. Karena itu nama-nama seperti Saudi Aramco, Gazprom, dan Petrobras bermunculan. Nah, dari nama-nama itu terdapat nama Petronas.
wikipedia |
Mendunianya Petronas disebabkan oleh kinerja manajemen perusahaan minyak dalam produksi dan pintar mencari pasar, serta dukungan penuh dari pemerintah yang melihat minyak merupakan alat yang ampuh untuk mencari kemakmuran. Dalam produksi perusahaan, yang dipimpin oleh Tan Sri Shamsul Azhar bin Abbas, ini mencapai lebih 100.000 barel per hari per sumur. Jumlah ini terbilang cukup besar jika dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan minyak di kawasan seperti Pertamina (Indonesia) dan PetroVietnam (Vietnam). Selain itu, perusahaan ini mempunyai manajemen yang memang mampu merespons dinamika pasar. Ditambah kinerja yang berfokus bukan hanya untuk profit semata, melainkan juga untuk pertumbuhan pasar. Belum lagi Petronas memang mempunyai akses yang cukup banyak untuk meningkatkan kerja sama dan pelatihan dengan perusahaan-perusahaan minyak dunia lainnya yang termasuk perusahaan minyak utama. Shell dan ExxonMobile merupakan dua perusahaan minyak raksasa yang sempat mengebor minyak di Malaysia sebelum Malaysia mendirikan Petronas, yaitu pada 1962. Dari keduanya, Petronas belajar dan diberi kuasa penuh dalam mengelola sehingga menjadi perusahaan minyak yang berjaya di dalam negeri, kawasan, dan dunia.
Karena dianggap berpengaruh untuk kawasan negara-negara berkembang, oleh Fortune Global 500, Petronas digolongkan sebagai satu dari 75 perusahaan terbaik dunia pada 2013. Selain itu, ia berperingkat 12 dunia dan salah satu perusahaan minyak raksasa dunia setelah setelah Saudi Aramco dan PetroChina. Perusahaan, yang bermarkas di Kuala Lumpur ini dan berkantor di Menara Kembar Petronas yang ikonik ini, dilirik oleh salah satu tim Formula 1, Sauber sebagai sponsor utama (1997-2005). Hal ini karena kinerja yang begitu cepat dari Petronas seiring dengan kemajuan yang digapai Malaysia. Kerja sama dengan Sauber sekaligus membuat Petronas mendunia dan menjadi sponsor berbagai ajang otomotif dunia dan pendidikan.
0 Response to "Si Hijau Zamrud Lambang Kemakmuran Malaysia"
Post a Comment