Hanoi: Dinamika di Antara Dua Sungai
Ibu kota Vietnam modern.
Terletak di antara dua sungai. Tertua di Asia Tenggara
-------------
Hanoi. Cukup singkat nama
itu diucap sehingga mudah diingat. Jika berbicara tentang Hanoi,
pikiran sudah pasti mengarah pada Vietnam, salah satu negara Asia
Tenggara yang terletak di barat laut wilayah itu. Sebuah negara yang
terlihat berbeda dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya karena
diidentifikasi sebagai negara yang mengalami cinaisasi akibat
penjajahan 1.000 tahun yang dilakukan Cina, tetangga Vietnam di
utara. Hanoi adalah ibu kota negara itu.
vietnam-beauty.com |
Ditetapkan sebagai ibu
kota pada 1010 oleh Dinasti Ly, Hanoi awalnya bernama Than Long. Arti
nama itu ialah naga yang melintasi sungai. Hal ini berdasarkan
kepercayaan Ly Thai, kaisar pertama dinasti itu yang melihat sebuah
naga melintas di atas Sungai Merah, salah satu sungai yang melintasi
Hanoi. Baginya, bila ada naga melintas berarti akan ada keberuntungan
yang datang dan selalu menaungi. Dari sini diketahui bahwa penjajahan
Cina yang cukup lama memang berdampak besar pada sistem kepercayaan
masyarakat Vietnam. Sebab, masyarakat Cina juga meyakini hal yang
demikian.
Tahun penetapan Hanoi
yang jatuh pada 1010 menjadikan ibu kota ini sebagai ibu kota tertua
di Asia Tenggara meskipun nama Hanoi baru muncul pada abad ke-19,
tepatnya pada masa Dinasti Nguyen, dinasti terakhir yang berkuasa di
Vietnam sebelum kedatangan Prancis ke negara itu untuk menjajah
hingga 1954. Sebelum ditetapkan sebagai ibu kota, Hanoi adalah sebuah
citadel di Co Loa yang didirikan pada 257 SM di akhir masa Dinasti
Hong Bang. Co Loa ditengarai sebagai sebuah citadel yang menjadi
sumber kebudayaan Dong Son, kebudayaan pembentuk
kebudayaan-kebudayaan di seluruh Asia Tenggara.
Dalam perjalanan
sejarahnya selanjutnya, Hanoi, yang masih bernama Than Long hingga
1831, sempat beberapa kali berubah status dan berganti nama. Pada
1397, ibu kota dipindahkan ke Thanh Hoa, kota yang berjarak 150
kilometer di selatan Hanoi. Pada masa ini Hanoi diberi nama Dong Do
atau ibu kota di timur. Nama yang diberikan untuk menyandingkan
dengan Thanh Hoa yang disebut Tay Do atau ibu kota di barat. Ketika
menyandang nama Dong Do inilah, pada 1408, Cina mulai kembali
menyerang Vietnam, yang pada masa dinasti itu bernama Dai Viet,
melalui Dinasti Ming. Dinasti itu lantas mengganti nama Dong Do
menjadi Dongguan atau pintu gerbang di timur. Penjajahan Cina
kemudian berakhir pada 1428 ketika Le Loi berhasil mengusir Dinasti
Ming dan mendirikan Dinasti Le. Ia lantas memberi nama baru pada
Hanoi, Dong Quanh Dong Kinh. Kemudian di masa Dinasti Tay Son, nama
Hanoi berubah lagi menjadi Bac Thanh. Ketika Dinasti Nguyen berkuasa,
ibu kota dipindahkan ke Hue, kota tua yang sempat menjadi medan
pertempuran pada Perang Vietnam. Ketika Prancis datang dan menguasai
Hanoi pada 1873, ia kemudian ditetapkan sebagai ibu kota Indocina
Prancis selepas 1887.
Hanoi, yang berarti di
antara sungai-sungai ---merujuk pada dua sungai yang melintas di
dalamnya, Sungai Merah dan Sungai Day--- menjadi saksi bersejarah
ketika Vietnam, nama yang baru muncul pada 1802 untuk negara itu,
memproklamasikan kemerdekaan pada 2 September 1945 dari Prancis. Ia
juga menjadi saksi ketika dikuasai kembali oleh kaum revolusioner
Vietnam, Viet Minh, yang memenangkan Perang Kemerdekaan Vietnam atau
Perang Indocina Pertama pada 1954, dan menjadi saksi pengeboman
militer Amerika Serikat selama Perang Vietnam atau Perang Indocina
Kedua (1965-1975). Dan, akhirnya ia menjadi saksi bersatunya Vietnam
Utara dan Vietnam Selatan. Semenjak itu hingga sekarang, Hanoi tetap
kukuh sebagai ibu kota Vietnam.
Terletak di utara
Vietnam, Hanoi merupakan kota terbesar kedua setelah Ho Chi Minh di
selatan. Topografi kota ini berbukit-bukit dan bergunung-gunung dan
mempunyai empat iklim, suatu hal yang jarang di tempat-tempat manapun
di Asia Tenggara yang umumnya tropis. Ia juga mempunyai banyak danau.
Salah satunya ialah Danau Hoa Kiem atau Danau Pedang. Di tengah danau
ini terdapat kuil yang populer disebut sebagai Kuil Kura-Kura. Selain
itu, sebagai dampak cinaisasi yang berlangsung berabad-abad, Hanoi
mempunyai banyak pagoda. Salah satunya Pagoda Tran Quoc yang
merupakan pagoda tertua di kota itu, yang berusia 1.400 tahun. Dan
Hanoi juga merupakan ibu kota di Asia Tenggara yang mempunyai
universitas tertua bernama Van Mieu atau Kuil Literatur. Ini adalah
tempat untuk belajar mendalami Konfusius dan Kebudayaan Cina yang
dibangun pada masa Dinasti Ly, tepatnya 1070.
meracushotels.com |
Hanoi modern adalah
sebuah kota yang tengah mengalami pembangunan ekonomi yang begitu
pesat selepas pemberlakuan Doi Moi pada dekade 1980-an. Melalui Doi
Moilah, Vietnam membuka diri dan memperbaiki hubungan diplomatik
dengan Amerika Serikat. Sebagaimana halnya kota-kota modern yang
dipenuhi gedung-gedung pencakar langit, hal itu juga berlaku di
Hanoi. Di kota ini terdapat Keangnam Landmark 72, gedung tertinggi di
kota itu, yang dibangun pada 2011, dan menandakan kemajuan Hanoi,
kota yang mencapai umur lebih dari 1.500 tahun, dan sudah menjadi
pusat ekonomi Vietnam semenjak zaman dinasti. Hanoi yang terbagi
dalam 30 wilayah administratif memiliki jumlah pertumbuhan penduduk
yang konstan. Populasinya berjumlah 7.681.700 pada 2013. Oleh para
pengamat, kota ini diprediksi menjadi kota dengan pertumbuhan ekonomi
tercepat dari 2008 hingga 2025.
0 Response to "Hanoi: Dinamika di Antara Dua Sungai"
Post a Comment