Empat Besar Bandara-Bandara di Asia Tenggara versi Skytrax
Ketika ingin
bepergian menggunakan pesawat terbang tentu ke bandara yang merupakan
pangkalan bagi transportasi udara tersebut. Bandara merupakan elemen
penting dalam dunia penerbangan. Selain sebagai pangkalan untuk
keberangkatan dan kedatangan, ia juga mencerminkan situasi sosial dan
cermin sebuah tempat. Bandara yang nyaman dan modern, serta
dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas dan akses-akses yang memudahkan
para calon penumpang mencerminkan masyarakat yang sudah maju
pemikirannya. Sebaliknya, jika tidak seperti itu, berarti
masyarakatnya belum maju atau tertinggal. Bandara adalah gerbang
sebuah negara.
Di Asia Tenggara,
terdapat beberapa bandara yang boleh dikatakan telah begitu modern,
maju, dan layak. Beberapa di antara bandara-bandara itu masuk dalam
daftar 100 bandara terbaik versi Skytrax, sebuah lembaga
pemeringkatan penerbangan di London. Untuk tahun ini ada empat
bandara di Asia Tenggara yang masuk dalam 100 besar pemeringkatan
itu. Bandara-bandara itu adalah:
1. Bandara
Internasional Changi (Singapura)
wikipedia.org |
Singapura boleh saja
sebuah negara kota kecil. Akan tetapi hal itu tidak berlaku pada
bandaranya yang juga harus ikut-ikutan kecil. Bandara internasional
Changi yang telah tersohor di seluruh dunia penerbangan internasional
menjadi bukti bahwa Singapura sebenarnya merupakan negara “besar”.
Kesohoran bandara ini sejurus dengan kesohoran Singapore Airlines
yang juga salah satu maskapai terbesar di dunia. Dibuka pada 1981
sebagai bandara pengganti Paya Lebar dan Kallang, Changi yang
terletak di timur laut negara itu menjadi bandara nomor satu di Asia
Tenggara dan dunia versi Skytrax selama tiga tahun berturut-turut.
Prestasi yang sangat membanggakan itu sebenarnya tidak lepas dari
pihak Bandara Changi yang berupaya menjadikan bandara tak hanya
sebagai bandara semata tetapi juga sebagai tempat yang nyaman dan
bisa dijadikan objek wisata. Di bandara yang juga merupakan rumah
bagi Singapore Airlines ini, juga terdapat beberapa fasilitas
transportasi seperti kereta dalam bandara untuk mengangkut penumpang
antar-terminal dan stasiun MRT. Ia juga merupakan devisa utama bagi
Singapura. Wajar jika Skytrax memberikan posisi nomor satu dengan
predikat bintang lima bagi bandara yang per harinya melayani 6.500
penerbangan dari 100 maskapai berbeda.
2. Bandara
Internasional Kuala Lumpur (Malaysia)
wikipedia.org |
Nama
internasionalnya KLIA atau Kuala Lumpur International Airport. Akan
tetapi jangan tertipu dengan namanya. Bandara ini tidak terletak di
Kuala Lumpur, tetapi di Sepang, yang sudah masuk Negara Bagian
Selangor. KLIA merupakan salah satu bandara tersibuk di Asia Tenggara
dan dunia. Ia melayani 50 juta penumpang pada 2014. Ia dibuka pada
1998 untuk menggantikan Bandara Sultan Abdul Azis Shah yang berada di
Subang. KLIA adalah simbol kemajuan Malaysia bersama-sama dengan
Menara Kembar Petronas dan Sirkuit Internasional Sepang yang letaknya
berdekatan dengan bandara sehingga memudahkan akses bagi para
kontestan dan penonton. Dalam hal fasilitas, KLIA dilengkapi dengan
fasilitas canggih seperti kereta api dan hutan di dalam bandara
sebagai hal rekreasional. Bandara ini yang juga markas Malaysia
Airlines ini juga mempunyai KLIA 2 atau bandara untuk penerbangan
murah. Dahulunya KLIA 2 bernama LCCT atau low cost terminal carrier.
Di sinilah AirAsia bermarkas. Hal-hal itu tentu saja tak ragu bagi
Skytrax untuk menjadikan KLIA masuk dalam 20 besar dengan posisi 19.
Bandara yang terletak di sekitar perkebunan kelapa sawit masuk
tergolong bandara bintang empat.
3. Bandara
Internasional Suvarnabhumi (Thailand)
wikipedia.org |
Artinya tanah emas.
Pemberian nama itu dilakukan oleh Raja Bhumibol pada saat pembukaan
bandara tahun 2006. Nama itu sendiri merujuk pada nama dahulu
Thailand, Siam. Suvarnabhumi merupakan bandara termodern di Thailand
yang sebenarnya diproyeksikan untuk menggantikan bandara
internasional sebelumnya, Don Mueang. Bandara yang terletak di
Provinsi Samut Prakan, wilayah di megapolitan Bangkok ini adalah
bandara yang mempunyai menara kontrol tertinggi di dunia. Di interior
bandara pun terdapat patung adegan samudra manthan atau pengadukan
samudera. Per tahunnya, Suvarnabhumi melayani 46 juta penumpang dari
berbagai dunia. Menjadikannya sebagai salah satu bandara tersibuk di
dunia. Suvarnabhumi yang mempunyai dua landasan ini adalah bandara
yang terpopuler di Instagram pada 2012. Namun dalam perjalanannya,
Suvarnabhumi pernah mengalami berbagai masalah seperti kepadatan
penerbangan dan penumpang pada 2007 yang kemudian berimbas pada
dibukanya kembali Don Mueang. Hal itu menjadikan Suvarnabhumi hanya
sebagai bandara internasional untuk full service bukan low cost
carrier yang dialihkan ke Don Mueang. Dan pada 2008 bandara ini
pernah diduduki kelompok demonstran. Untuk memudahkan akses,
Suvarnabhumi mempunyai kereta api bandara. Akan tetapi, bandara ini
masih mempunyai beberapa kekurangan. Mungkin itu yang menyebabkan ia
hanya diberi bintang tiga oleh Skytrax dan menempati posisi 47.
4. Bandara
Internasional Soekarno-Hatta (Indonesia)
wikipedia.org |
Disingkat SHIA atau
Soetta untuk kemudahan penyebutan, Soekarno-Hatta merupakan bandara
terbesar di Indonesia yang terletak di Cengkareng, wilayah
Jabodetabek. Dibuka pada 1985, bandara, yang namanya diambil dari
para proklamator kemerdekaan Indonesia, ini merupakan bandara
pengganti Kemayoran dan Halim Perdanakusumah yang dinilai sudah tidak
layak untuk sipil dan haji. Meskipun belakangan, Halim kembali
dioperasikan akibat padatnya lalu lintas penerbangan di Soetta.
Melayani penumpang di angka 40-an juta per tahun menjadikan Soetta
sebagai salah satu bandara tersibuk di Asia dan dunia. Bandara dengan
dua landasan ini merupakan bandara yang didesain khas Jawa dengan
atap joglo dan menempatkan kebun-kebun tropis di dalamnya. Sayangnya,
untuk akses Soetta belum mempunyai kereta api seperti di atas.
Kebanyakan calon penumpang mengandalkan tol bandara yang terkadang
sering macet. Letak bandara yang berada di dekat perairan dan
dibangun di atas rawa sebenarnya berpotensi merusak lingkungan.
Apalagi jalan tol bandara kerap banjir jika hujan datang meskipun
belakangan hal tersebut sudah jarang. Soetta juga tengah memperluas
bandara dengan membangun terminal 4 dan membangun satu landasan
sehingga mempermudah keberangkatan dan kedatangan pesawat, serta
meminimalkan kepadatan. Selain itu, Soetta tengah berupaya membangun
kereta api bandara demi kemudahan akses. Hal-hal itulah yang
sesungguhnya berpotensi menaikkan peringkat Soetta sekarang, 57,
versi Skytrax. Melihat dari kekurangan yang masih ada, Skytrax
memberinya bintang tiga.
0 Response to "Empat Besar Bandara-Bandara di Asia Tenggara versi Skytrax"
Post a Comment