-->

Nama-nama orang di Asia Tenggara

Manusia merupakan makhluk Tuhan yang paling sempurna. Selain mempunyai akal dan pikiran, manusia juga mempunyai nama. Nama merupakan pemberian yang digunakan untuk memudahkan ketika mengidentifikasi seseorang. Dengan nama pula tidak ada kesulitan ketika hendak memanggil atau membicarakan orang yang dimaksud. Karena itu, istilah manusia mati meninggalkan nama cukup tepat mengingat nama adalah sesuatu yang mudah diingat.
Travel3sixty


Mengenai nama orang rasanya juga tak afdal jika tidak membicarakan nama-nama orang di Asia Tenggara. Di kawasan ini terdapat berbagai macam dari seluruh bangsa yang berdiam di 10 negara anggota ASEAN dan Timor-Leste. Nama-nama orang di Asia Tenggara cukup unik. Nama-nama orang itu ada yang dengan mudah bisa dijadikan sebagai gambaran suatu bangsa yang kemudian dijadikan nama  negara. Namun ada juga yang sebaliknya. Tidak menggambarkan negara, tetapi bangsa-bangsa yang ada di negara tersebut. Atau ada nama yang menggambarkan latinisasi walaupun mukanya sawo matang atau melanosoid.

Nama-nama orang di Asia Tenggara itu  beragam. Ada yang mengikuti penamaan orang Barat, dengan nama pertama diikuti nama keluarga. Ada juga yang kebalikannya. Bahkan ada yang memakai tiga nama.

Indocina
Di Thailand, nama yang berlaku adalah mengikuti penamaan Barat. Nama-nama orang Thailand mayoritas berasal dari bangsa Thai. Nama-nama bangsa Thai sendiri merupakan campuran India dengan Thai yang kemudian disesuaikan dengan lidah lokal. Mengingat mayoritas orang Thailand menganut Buddha, sudah pasti unsur-unsur buddhisme ada di dalam nama tersebut. Selain suku Thai sebagai mayoritas, di Thailand juga ada bangsa Lao dan Melayu. Nama orang-orang kedua suku ini juga sudah di-Thai-kan semenjak zaman Phibunsongkram berkuasa. Nah, berikut saya beri contoh nama-nama Thailand: Kiatisuk Senamuang, Teerasil Dangda, Nurul Sriyankem.

Hal yang sama berlaku di Laos. Nama-nama orang Lao sejatinya hampir sama dengan orang Thai. Nenek moyang bangsa Lao sebagai mayoritas di Laos satu darah dengan orang-orang Thai karena berasal dari Cina Selatan. Penamaan nama orang-orang Lao mengikuti penamaan Barat. Dan nama-nama Lao sendiri juga campuran India dengan Lao, yang kemudian disesuaikan dengan lidah lokal. Juga di dalam nama itu ada unsur-unsur buddhisme. Berikut beberapa contoh nama-nama orang Lao: Thothilath Sibounhuang, Visay Phaphouvanin.

Sedangkan hal yang berkebalikan berlaku di Kamboja. Di sini nama-nama orang Kamboja yang mayoritas adalah orang Khmer tidak mengikuti penamaan Barat. Nama orang-orang Khmer adalah nama-nama yang pada nama pertama adalah nama keluarga dan nama kedua adalah nama pemberian. Nama-nama orang Khmer juga sejatinya merupakan campuran India dengan Khmer yang telah dilokalkan. Apalagi Buddha yang merupakan agama mayoritas juga ada dalam nama-nama itu. Selain Khmer, di Kamboja juga ada bangsa Champa sebagai minoritas. Nama orang Champa mayoritas memakai nama-nama Islam mengingat Islam adalah agama mayoritas orang Champa. Nah berikut nama-nama orang di Kamboja mencakup Khmer dan Champa: Norodom Sihanouk, Khieu Samphan, Osman Hasan.

Apabila di Thailand, Laos, dan Kamboja, kental dengan budaya India yang kemudian dilokalkan, tidak halnya dengan di Vietnam, yang mayoritas dihuni bangsa Viet. Nama-nama orang di negara ini terdiri dari tiga nama. Pertama adalah nama keluarga, kedua nama tengah, dan ketiga nama diri. Cara penamaan ini mirip dengan penamaan di Cina. Mengingat Vietnam pernah dijajah Cina selama 1.000 tahun, pengaruh Cina terbilang kuat di negara ini hingga sekarang. Selain suku Viet, di Vietnam ada bangsa Champa di bagian selatan. Mayoritas orang Champa di Vietnam beragama Islam, sisanya Hindu. Nama-nama orang Champa ini divietnamkan seiring dengan masuknya Champa menjadi wilayah Vietnam pada abad ke-16. Berikut nama-nama orang Vietnam: Ho Chi Minh, Le Nguyen Duc, dan Luu Van Lien.

Myanmar
Dari Indocina kita menuju ke Myanmar. Di negara Asia Tenggara yang berbatasan dengan India ini bangsa mayoritasnya adalah Bamar. Sisanya adalah Shan, Karen, Kayin, Rakhine, dan Mon. Nama-nama orang di negara ini berasal dari bahasa Pali, salah satu bahasa di India, yang kemudian dicampur unsur-unsur lokal budaya di Myanmar. Pada awalnya nama-nama orang di Myanmar hanya satu atau dua suku kata kemudian ketika Inggris datang pada abad ke-19 nama-nama orang itu disesuaikan dengan penamaan Barat. Jadi, yang tadi namanya cuma satu atau dua menjadi tiga seperti suku Rakhine. Penamaan di Myanmar juga merujuk pada penamaan suku Bamar sebagai mayoritas sehingga semua diburmakan. Berikut nama-nama orang Myanmar: Aung San Suu Kyi, Thant Myint-U.

Nusantara
Setelah Asia Tenggara Daratan, kita menuju ke Asia Tenggara Maritim. Nama-nama orang di wilayah ini lebih beragam karena banyaknya bangsa yang bermukim. Penamaan di wilayah ini kebanyakan mengikuti penamaan Barat. Di Malaysia, yang mayoritasnya adalah  orang Melayu, nama-nama orangnya juga berbau Melayu yang dicampur dengan unsur-unsur Islami. Hal yang sama juga berlaku pada orang-orang Melayu di Singapura dan Brunei Darussalam. Karena lekat dengan unsur-unsur Islami, Malaysia pun mengeluarkan peraturan bahwa orang Melayu itu harus beragama Islam. Apabila orang di luar Melayu seperti Cina dan India yang merupakan minoritas ingin menjadi Melayu, dia harus masuk Islam sebagai bagian dari pemelayuan. Dan apabila ada orang di luar Melayu dan beragama Islam serta ingin menjadi orang Melayu, namanya tinggal dimelayukan akan tetapi latar belakangnya tidak. Ini yang terjadi pada orang-orang keturunan Champa, Jawa, Minangkabau, dan Bugis. Berikut beberapa nama orang Malaysia: Safee Sali, Mahatthir Mohammad, Najib Razak, Michelle Yeoh, Chacko Vadaketh.

Di Singapura karena mayoritas adalah orang Cina, nama-nama orangnya adalah nama-nama orang Cina. Beberapa nama ini ada yang masih seutuhnya memakai nama Cina, namun ada juga yang dicampur dengan nama Barat dan memakai sistem penamaan Barat. Orang Melayu dan India juga memakai sistem penamaan Barat. Berikut nama-nama orang Singapura: Lee Hsien-Loong, Goh Chok Tong, Yushof Ishak, S.R. Nathan.

Untuk Brunei yang mayoritas adalah orang Melayu Kalimantan, tentu saja nama-nama orang di negara petrodolar itu adalah nama Melayu dengan unsur Islam. Selain Melayu, terdapat juga orang-orang Dayak. Akan tetapi apabila orang Dayak yang menganut Kaharingan itu masuk Islam, namanya akan dimelayukan sehingga tidak terlihat lagi Dayaknya. Berikut beberapa nama orang Brunei: Hassanal Bolkiah, Azwan Saleh.

Dari Brunei kita ke atas, yaitu ke Filipina. Di negara kepulauan di Samudra Pasifik mayoritas bangsanya adalah Tagalog. Minoritas adalah Cebuano, Ilokano, Hiligaynon, dan Moro. Kecuali Moro, hampir semua bangsa di Filipina memakai nama Hispanik atau Spanyol mengingat Filipina pernah dijajah ratusan oleh Spanyol. Mayoritasnya pun beragama Katolik. Sehingga unsur-unsur Katolik ada di nama-nama itu. Sedangkan di Moro yang kebanyakan berada di Pulau Mindanao di bagian selatan mayoritas beragama Islam. Dan nama-namanya pun mengandung unsur islami. Dan Islam datang ke Mindanao melalui ulama dari Minangkabau dan Semenanjung Melayu. Berikut nama-nama orang Filipina: Rodrigo Duterte, Manny Pacquiao, Fidel Ramos, Nur Misuari, Syarif Kabungsuan.

Selain Filipina, negara yang juga mempunyai nama-nama latino untuk orang-orangnya adalah Timor Leste. Di negara kecil di Pulau Timor sebelah timur dan bekas wilayah Indonesia inilah nama-nama Portugis begitu mendominasi di samping nama-nama Tetum, yang merupakan bahasa asli dan nama suku mayoritas di sana. Timor Leste sendiri adalah bekas jajahan Portugis. Unsur-unsur Katolik yang merupakan agama mayoritas juga ada dalam nama tersebut. Nama-nama orang-orang Timor Leste adalah sebagai berikut: Xanana Gusmao, Ramos Horta, Taur Matan Ruak, Anggisu Barbosa.

Dan terakhir adalah negara kepulauan terbesar di antara dua samudra yang dihuni banyak bangsa. Dialah Indonesia. Di sinilah keberagaman nama itu ada walaupun bangsa mayoritas di Indonesia adalah Jawa. Hampir semua bangsa di Indonesia yang terdiri mongoloid dan melanosoid memiliki penamaanya masing-masing walaupun mengikuti sistem penamaan Barat. Ada orang Indonesia yang namanya begitu islami seperti di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi Selatan. Ada yang namanya kerinduan seperti di Bali, kekristenan dan keportugisan seperti di Indonesia Timur, terutama di NTT, Maluku, dan Papua, serta campuran di Jawa. Meski begitu ada nama orang Indonesia yang cuma satu, dan kebanyakan itu dipunyai bangsa Jawa. Beberapa juga memakai nama famili seperti di Eropa, yaitu di Batak, Minangkabau, Maluku, Minahasa, dan Papua. Berikut nama-nama orang Indonesia: Sukarno, Dian Sastrowardoyo, Teuku Ryan, Baharuddin Lopa, Abdul Haris Nasution, Beli Wanggai, Marcelo Tahitoe, Junior Rorimpandey, I Made Mangku Pastika, Andovi da Lopez, dan Yasraf Amir Piliang.

2 Responses to "Nama-nama orang di Asia Tenggara"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel